Satu hari kemudian tepatnya tanggal 23 September 2020 kami berlima melakukan tes Swab di sebuah Puskesmas di Jakarta Timur. Kebetulan istri saya seorang tenaga medis sehingga punya akses ke Puskesmas tersebut.
Bagi masyarakat umum juga dapat memanfaatkan fasilitas tersebut, dengan syarat punya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 dan disertai dengan gejala sakit. Tes tersebut tidak di pungut biaya alias gratis.
Hasil tes Swab bisa diketahui selama tiga sampai dengan empat hari. Biasanya sampel tes akan dikirim ke Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah ) Provinsi DKI Jakarta, satu hari kemudian.
Untuk kalangan tenaga medis dapat melihat hasil tes Swab melalui website Labkesda secara on line. Sedangkan masyarakat umum melalaui Puskesmas di mana sampel diambil.
Pasien OTG
Semula istri saya sempat syok dan tidak habis pikir karena selama bekerja selalu memakai APD (Alat Pelindung Diri) secara lengkap. Ia menduga penularan terjadi saat makan siang ketika APD di lepas.
Istri saya sendiri tidak mengalami penyakit apa-apa atau secara medis disebut OTG (Orang Tanpa Gejala). Dinyatakan positif Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala sakit. Apakah sebagai tanda virus Corona sudah tidak membahayakan lagi?
Saya sendiri menelepon atasan untuk memohon ijin, selaku ODP (Orang Dalam Pemantauan) harus menjalani karantina minimal sampai hasil tes Swab keluar. Dan atasan menjawab dengan bijaksana : jangan panik, tetap tenang dan selalu konsumsi vitamin untuk meningkatkan imun.
Minum Minyak Kayu Putih
Berbagai upaya saya lakukan untuk membunuh virus Corona pada tubuh keluarga saya. Sampai seorang saudara menyarankan untuk meminum minyak kayu putih.
Menurut pengakuannya seorang teman satu kantor, bahwa sekeluarga positif Covid-19, akhirnya dirinya minum minyak kayu putih satu sendok dan luar biasa dari hasil tes Swab di nyatakan negatif.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!