Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Diprediksi Akan Tumbang di Pilpres 2024

27 September 2020   05:57 Diperbarui: 27 September 2020   06:07 6291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo-Puan dan Anies-AHY (Sumber: RiauSky.com)

Kemungkinan SBY akan membuka dialog dengan partai Golkar untuk memuluskan AHY (42) mendampingi Airlangga Hartarto (57). Dan memang selama ini partai Demokrat dekat dengan partai Golkar.

Sandiaga Uno bisa sebagai "ban serep" menggantikan dua calon diatas yang rontok. Sehingga komposisi bisa menjadi Anies-Sandiaga atau Airlangga-Sandiaga.

Perkiraan diatas belum mempertimbangkan partai lain seperti PKS, PAN dan PPP yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Apakah tiga partai ini juga akan menyodorkan calonnya atau hanya mendukung partai lain yang jumlah kursinya lebih besar.

Pilpres 2024 masih empat tahun lagi tidak tertutup kemungkinan akan ada kejutan-kejutan dan memunculkan kuda hitam. Elektabilitas masih dapat berubah mengikuti kinerja dan popularitas calon.

Prabowo Diprediksi Tumbang?

Hasil survei yang dilakukan IPO (Indonesia Political Opinion) menyebutkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan kalah dalam kontestasi Pilpres 2024. Sebanyak 26,3% responden yakin Prabowo akan kalah, sedangkan 42,8% memilih ragu-ragu.

Data ini menunjukkan persentase keyakinan responden akan kekalahan Prabowo, dapat memengaruhi pilihan saat Pilpres benar-benar digelar. Sedangkan pemilih ragu-ragu dapat mengurungkan pilihan pada Prabowo, mungkin karena sudah jenuh, ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.

Survei dilakukan pada 8-19 Juni 2020 melibatkan 1.350 responden dari 30 provinsi, dengan metode wellbeing purposive sampling (WPS), survei memiliki akurasi 97% dan sampling error 3.5% . (mns.com, 23 Juli 2020).

Rully Akbar peneliti dari LSI (Lingkaran Survei Indonesia), memberikan padangan sebaiknya Prabowo tidak maju lagi dalam Pilpres 2024. Mengingat rekam jejaknya di militer dan telah tiga kali kalah dalam kontestasi Pilpres menjadi preseden tersendiri di mata masyarakat.

Rully menyarankan Prabowo di balik layar saja agar kaderisasi partai berjalan baik karena tidak bertumpu pada satu tokoh saja. Nama Anies Baswedan dapat di rangkul Gerindra dan tentunya Sandiaga Uno yang merupakan kader partai.

Sementara itu survei Indo Barometer menempatkan sosok mantan Danjend Kopassus itu sebagai pemenang dengan siapa pun dipasangkan.

Indo Baromater membuat simulasi Pilpres 2024, Prabowo Subianto berhadapan dengan Anies Baswedan sebagai kandidat dengan peringkat elektabilitas kedua. Baik Prabowo dan Anies dipasangkan dengan siapa pun maka Prabowo selalu unggul, kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun