Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Diprediksi Akan Tumbang di Pilpres 2024

27 September 2020   05:57 Diperbarui: 27 September 2020   06:07 6291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo-Puan dan Anies-AHY (Sumber: RiauSky.com)

PDIP dan Gerindra sebagai pemenang dan runner up pemilihan umum legislatif tahun 2019 lalu, telah memenuhi syarat untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden 2024. Namun akankah masyarakat masih tertarik dengan Prabowo yang sudah tiga kali gagal?. Dan pada tahun 2024 usia Prabowo sudah menginjak 72 tahun.

Anies-Ridwan

Anies Baswedan dan Ridwan Kamil/Net
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil/Net

Rivalitas dari Prabowo-Puan di Pilpres 2024 mungkin datang dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (51). Ia dikenal dekat dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Semenjak pria berewok itu "dicuekin" Megawati saat pelantikan anggota DPR/MPR tahun 2019 silam. Surya akrab dengan Anies, sebagai sinyal kalau ia mempunyai jagoan baru.

Bisa jadi NasDem dan dukungan partai lain akan menduetkan Anies dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (48). Pria tamatan Master of Urban Design University of California, Berkeley itu dikenal dekat dengan Surya.

Airlangga-AHY

Airlangga - AHY (Kompas.com)
Airlangga - AHY (Kompas.com)

Ketua PKB Muhaimin Iskandar (53) biasanya akan bermain cantik mendukung pasangan yang sekiranya akan menang. Seperti tahun 2004 dan 2009 mendukung Susilo Bambang Yudhoyono yang di jagokan partai Demokrat.

Dan pada tahun 2014 dan 2019 mendukung Joko Widodo yang diusung PDIP. Akankah pria yang biasa di sapa Cak Imin ini masih menggunakan strategi lama?.

Kandidat lain Ganjar Pranowo (51) sekalipun elektabilitas-nya tinggi, kemungkinan ditinggalkan Megawati karena lebih memilih Puan, untuk melanggengkan dinasti politik keluarga Soekarno.

Seperti yang terjadi di Pilkada Solo, Mega lebih mengusung Gibran Rakabuming Raka daripada wakil wali kota Solo Achmad Purnomo. Juga di Pilkada Medan, Mega memilih Bobby Nasution daripada Plt. Walikota Medan Akhyar Nasution.

Golkar yang menempati peringkat tiga Pileg 2019, akan mencari dukungan partai lain, dan dua kandidat tersisa adalah Sandiaga Uno dan AHY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun