PDIP dan Gerindra sebagai pemenang dan runner up pemilihan umum legislatif tahun 2019 lalu, telah memenuhi syarat untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden 2024. Namun akankah masyarakat masih tertarik dengan Prabowo yang sudah tiga kali gagal?. Dan pada tahun 2024 usia Prabowo sudah menginjak 72 tahun.
Anies-Ridwan
Rivalitas dari Prabowo-Puan di Pilpres 2024 mungkin datang dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (51). Ia dikenal dekat dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Semenjak pria berewok itu "dicuekin" Megawati saat pelantikan anggota DPR/MPR tahun 2019 silam. Surya akrab dengan Anies, sebagai sinyal kalau ia mempunyai jagoan baru.
Bisa jadi NasDem dan dukungan partai lain akan menduetkan Anies dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (48). Pria tamatan Master of Urban Design University of California, Berkeley itu dikenal dekat dengan Surya.
Airlangga-AHY
Ketua PKB Muhaimin Iskandar (53) biasanya akan bermain cantik mendukung pasangan yang sekiranya akan menang. Seperti tahun 2004 dan 2009 mendukung Susilo Bambang Yudhoyono yang di jagokan partai Demokrat.
Dan pada tahun 2014 dan 2019 mendukung Joko Widodo yang diusung PDIP. Akankah pria yang biasa di sapa Cak Imin ini masih menggunakan strategi lama?.
Kandidat lain Ganjar Pranowo (51) sekalipun elektabilitas-nya tinggi, kemungkinan ditinggalkan Megawati karena lebih memilih Puan, untuk melanggengkan dinasti politik keluarga Soekarno.
Seperti yang terjadi di Pilkada Solo, Mega lebih mengusung Gibran Rakabuming Raka daripada wakil wali kota Solo Achmad Purnomo. Juga di Pilkada Medan, Mega memilih Bobby Nasution daripada Plt. Walikota Medan Akhyar Nasution.
Golkar yang menempati peringkat tiga Pileg 2019, akan mencari dukungan partai lain, dan dua kandidat tersisa adalah Sandiaga Uno dan AHY.