Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Founder Gapuraprima Group, Gunarso S. Margono Tutup Usia

19 Juni 2020   07:32 Diperbarui: 19 Juni 2020   11:51 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunarso S. Margono by Kompas.com

Dalam setiap pertemuan dengan karyawan Pak Gun lebih banyak memberikan teladan daripada ucapan, dan budaya perusahaan yang dibangun adalah kerja keras, disiplin, komitmen dan kekeluargaan. Dalam hal kekeluargaan tidak lepas dari peran istrinya Oey Widyawati yang menciptakan pekerjaan layaknya dalam satu keluarga, kantor sebagai rumah yang kedua bagi karyawan-nya.

Ibu Gun demikian panggilannya begitu dekat dengan karyawan dan tidak pernah membeda-bedakan suku, agama, ras dan jabatan, dari level office boy sampai direktur dia selalu menyapa. Dia ber-prinsip karyawan tidak boleh kekurangan, sampai memperhatikan yang kecil dari seragam kerja, mengatur ruang kerja sampai turun ke lapangan untuk memberi instruksi penataan taman, penerangan dan keindahan lingkungan.

Beberapa filosofi Pak Gun yang telah menjadi spirit karyawan Gapuraprima adalah :

#Filosofi Kaki Meja

Menurutnya meja dapat berdiri tegak karena di topang dengan empat kaki meja yang mempunyai peran yang sama dan seimbang. Demikian juga perusahaan akan maju kalau seluruh karyawan dapat menjalankan perannya masing-masing sesuai dengan jod description dari level paling bawah sampai paling tinggi. Tidak boleh saling menyalahkan, tetapi antar karyawan membangun komunikasi, brainstorming untuk kepentingan bersama dan kemajuan organisasi.

#Filosofi Sapu Lidi

Pada beberapa kesempatan dia sampaikan lidi kalau berpencar sendiri-sendiri terbatas gunanya, tetapi apabila disatukan menjadi sapu akan banyak kegunaannya. Begitu pula karyawan kalau bekerja sendiri-sendiri dengan ego pribadi, maka organisasi tidak akan efektif. Unit-unit usaha yang ada juga harus ber-kolaborasi, saling membantu lintas departemen dan lintas unit usaha, supaya hasilnya dapat maksimal. Selama seluruh karyawan mau bekerja sama maka perusahaan akan menjadi kuat.

Di usia nya ke 80 tahun pak Gun telah membangun pondasi bisnis yang kuat, dan kini tongkat estafet kepemimpinan ada di putera mahkota Rudy Margono. Mantan ketua DPP REI DKI-Jakarta yang adalah alumnus Master Business Administration, Aspen University Colorado AS ini piawai membaca bisnis, selalu melahirkan proyek-proyek unggulan. Pria dengan hobi bermain golf ini berpikir visioner, sehingga kadang kala para direktur dan manager kewalahan mengikuti cara kerjanya.

Kini Pak Gun, pribadi yang low profile itu telah pergi meninggalkan seorang istri yang dikasihinya dan lima anak yang semuanya sudah mempunyai perusahaan sendiri-sendiri bi bisnis properti, kecuali Rudy Margono yang meneruskan bisnis ayahnya. Beliau meninggalkan warisan nilai-nilai, moral, budaya, ajaran yang tak ternilai. 

Beristirahatlah dalam damai Pak Gun, Rest in Peace, karyawan akan selalu mengenang jasa-jasanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun