Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Founder Gapuraprima Group, Gunarso S. Margono Tutup Usia

19 Juni 2020   07:32 Diperbarui: 19 Juni 2020   11:51 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunarso S. Margono by Kompas.com

Gapuraprima Group salah satu perusahaan pengembang properti besar di Indonesia, tidak lepas dari sosok Gunarso S. Margono sebagai pendiri sekaligus pemilik kelompok usaha di bidang properti ini. Gapuraprima yang dirintisnya sejak tahun 1980 telah melahirkan proyek-proyek baik perumahan, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan hotel.

Perusahaan dengan Visi menjadi perusahaan properti multinasional yang inovatif dan terpercaya, serta menjadi bagian dari pembangunan bangsa, untuk memberikan service excellent baik untuk konsumen dan masyarakat serta pemangku kepentingan, ini telah membangun puluhan proyek selama empat puluh tahun terakhir.

Pak Gun panggilan akrab dari Gunarso S. Margono adalah pribadi yang bersahaja lahir di Jakarta 15 Maret 1940 (80 tahun), merupakan anak ke-enam dari tujuh bersaudara. Gunarso muda waktu itu usia 20 tahun memulai usahanya di bidang beras, terigu dan tekstil.

Pak Gun mempersunting gadis pujaan-nya Oey Widyawati, yang menambah semangat untuk berkarya, mengumpulkan sumber daya untuk memasuki bisnis baru, yang berbeda dengan bisnis yang digeluti sebelumnya. Tahun 1980 Pak Gun memulai bisnis properti khususnya perumahan di Lampung, Bogor, Bekasi dan Cilegon.  Proyek-proyek barunya berhasil dan terus mengembangkan proyek-proyek baru lainnya.

Pada 10 Oktober 2007, PT. Perdana Gapuraprima, Tbk mencatatkan sahamnya di bursa melalui IPO (Initial Public Offering), menambah modal perusahaan semakin kuat, sehingga terus mengembangkan proyek-proyek baru.

Proyek-proyek perumahan yang sudah dan sedang dikembangkan meliputi antara lain Graha Mutiara Bekasi, Taman Raya Bekasi, Taman Kota Bekasi, Emerald Spring Bekasi, Spring Garden Residence Bekasi, Depok Maharaja, Taman Raya Citayam, Bukit Rivaria Sawangan, Bukit Cimanggu City Bogor, Taman Raya Rajeg Tangerang, Greenleaf Residence Tangerang, Taman Raya Cilegon, Metro Cilegon, Vila Ubud Anyer, Anyer Palazo dan sebagainya.

Sedangkan apartemen antara lain Kebagusan City, Belmont Residence, Great Western Resort Serpong, Bellezza Permata Hijau, Montblanc Bekasi, Baileys City Ciputat, Bhuvana Ciawi, Bellevue Place MT. Haryono, Bellagio Mansion Kuningan dan lain lain. Pusat perbelanjaan, perkantoran dan hotel meliputi : Bellevue Radio Dalam, Bellezza Shopping Arcade & Office Building Permata Hijau, Great Western Serpong, Bhuvana Horison Hotel, GP Plaza Slipi, Bekasi Trade Center, GP Mall Bekasi dan sebagainya.

Dua tahun terakhir Pak Gun terlihat mulai lelah dan menyerahkan posisi Presiden Komisaris kepada putra bungsunya Rudy Margono, yang sebelumnya memegang kendali organisasi perusahaan sebagai Presiden Direktur selama beberapa tahun. Dan kemarin tepatnya hari ini Kamis, 18 Juni 2020, Pak Gun telah berpulang menghadap Bapa di Surga setelah beberapa kali dirawat di Singapore dan terakhir di rumah sakit Siloam Semanggi.

Image by Gapuraprima Group
Image by Gapuraprima Group

Berita ini mengagetkan 700 lebih karyawan yang berada di holding group yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cilegon, Anyer, Bandung dan Bali. Karyawan mengenang Pak Gun sebagai sosok yang bersahaja, walaupun tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia urutan 144 dengan total kekayaan US$145 juta berdasarkan rilis tahun 2019.

Dalam setiap pertemuan dengan karyawan Pak Gun lebih banyak memberikan teladan daripada ucapan, dan budaya perusahaan yang dibangun adalah kerja keras, disiplin, komitmen dan kekeluargaan. Dalam hal kekeluargaan tidak lepas dari peran istrinya Oey Widyawati yang menciptakan pekerjaan layaknya dalam satu keluarga, kantor sebagai rumah yang kedua bagi karyawan-nya.

Ibu Gun demikian panggilannya begitu dekat dengan karyawan dan tidak pernah membeda-bedakan suku, agama, ras dan jabatan, dari level office boy sampai direktur dia selalu menyapa. Dia ber-prinsip karyawan tidak boleh kekurangan, sampai memperhatikan yang kecil dari seragam kerja, mengatur ruang kerja sampai turun ke lapangan untuk memberi instruksi penataan taman, penerangan dan keindahan lingkungan.

Beberapa filosofi Pak Gun yang telah menjadi spirit karyawan Gapuraprima adalah :

#Filosofi Kaki Meja

Menurutnya meja dapat berdiri tegak karena di topang dengan empat kaki meja yang mempunyai peran yang sama dan seimbang. Demikian juga perusahaan akan maju kalau seluruh karyawan dapat menjalankan perannya masing-masing sesuai dengan jod description dari level paling bawah sampai paling tinggi. Tidak boleh saling menyalahkan, tetapi antar karyawan membangun komunikasi, brainstorming untuk kepentingan bersama dan kemajuan organisasi.

#Filosofi Sapu Lidi

Pada beberapa kesempatan dia sampaikan lidi kalau berpencar sendiri-sendiri terbatas gunanya, tetapi apabila disatukan menjadi sapu akan banyak kegunaannya. Begitu pula karyawan kalau bekerja sendiri-sendiri dengan ego pribadi, maka organisasi tidak akan efektif. Unit-unit usaha yang ada juga harus ber-kolaborasi, saling membantu lintas departemen dan lintas unit usaha, supaya hasilnya dapat maksimal. Selama seluruh karyawan mau bekerja sama maka perusahaan akan menjadi kuat.

Di usia nya ke 80 tahun pak Gun telah membangun pondasi bisnis yang kuat, dan kini tongkat estafet kepemimpinan ada di putera mahkota Rudy Margono. Mantan ketua DPP REI DKI-Jakarta yang adalah alumnus Master Business Administration, Aspen University Colorado AS ini piawai membaca bisnis, selalu melahirkan proyek-proyek unggulan. Pria dengan hobi bermain golf ini berpikir visioner, sehingga kadang kala para direktur dan manager kewalahan mengikuti cara kerjanya.

Kini Pak Gun, pribadi yang low profile itu telah pergi meninggalkan seorang istri yang dikasihinya dan lima anak yang semuanya sudah mempunyai perusahaan sendiri-sendiri bi bisnis properti, kecuali Rudy Margono yang meneruskan bisnis ayahnya. Beliau meninggalkan warisan nilai-nilai, moral, budaya, ajaran yang tak ternilai. 

Beristirahatlah dalam damai Pak Gun, Rest in Peace, karyawan akan selalu mengenang jasa-jasanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun