Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengampunan, Menentukan Hidup dan Mati

7 Juni 2020   14:31 Diperbarui: 16 Januari 2021   12:38 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Alinejad menampar Bilal, si-pembunuh anaknya, sumber Kompas.com

"Yang lemah tidak akan pernah bisa memaafkan. Pengampunan adalah atribut yang kuat".-Mahatma Gandhi

Kisah ini terjadi di Iran pada tahun 2014 bagaimana seorang ibu bernama Alinejad, memberikan pengampunan kepada Bilal yang telah membunuh anaknya Hosseinzadeh. 

Peristiwa terjadi tahun 2007 ketika Bilal dan Hosseinzadeh sama-sama berusia 17 tahun, terlibat perkelahian yang menjemput ajal Hosseinzadeh karena ditikam dengan pisau oleh Bilal.

Selama 7 tahun Alinejad telah dibujuk oleh keluarga dan banyak orang sampai melalui media televisi, untuk memberikan pengampunan kepada Bilal, supaya tidak menerima hukuman eksekusi dengan cara digantung. Namun pada menit-menit terakhir ketika Bilal sudah berada dibawah tiang gantungan, dia masih memohon kiranya Alijenad dapat mengampuni.

Rupanya kata-kata terakhir Bilal ini mengetuk hati Alijenad, dia menghampirinya dan menampar pipinya lalu melepaskan tali yang melingkar di leher Bilal. Setelah menampar, Alijenad merasa nyaman dan memaafkan Bilal. Sembari menangis Bilal memeluk Alijenad, memohon maaf dan mengucapkan terima kasih karena terhindar dari eksekusi mati dan sebagai gantinya menjalani hukuman penjara.

Dari kisah ini kita mengerti betapa besar makna pengampunan bagi orang lain, pengampunan bisa menyelamatkan nyawa orang lain, pengampunan bisa membuat orang tetap bernyawa ataukah meregang nyawa. Tidak memberikan pengampunan kita akan mengalami kematian rohani, sebaliknya apabila kita memberikan pengampunan akan membawa kehidupan.

Pengertian Pengampunan

Pengampunan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti pembebasan dari hukuman atau tuntutan, ampunan. Sedangkan ampun berarti pembebasan dari tuntutan karena melakukan kesalahan atau kekeliruan.

Dari terjemahan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembebasan mempunyai makna sebagai berikut :

1. Terbebas dari Ikatan

Pembebasan berarti tidak terikat lagi oleh apa pun dan siapa pun. Orang yang memberikan pengampunan akan terbebas dari ikatan buruk yang membelenggu hatinya. Sudah menghapus kesalahan orang lain dan tidak menyimpannya, sehingga hidup menjadi lebih tenang.

2. Lepas sama sekali

Lepas sama sekali sehingga tidak mempunyai rasa takut yang mengganggu pikirannya karena telah menyimpan keburukan. Tidak mengingat lagi kesalahan orang, sehingga kita dapat bekerja secara produktif.

3. Dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa.

Pengampunan menjadikan kita dapat melakukan apa saja secara normal tanpa dihantui oleh kesalahan karena telah membuangnya jauh-jauh.

Pengampunan mudah diucapkan tetapi tidak mudah untuk dilakukan, apalagi pada orang yang dengan sengaja melakukan kejahatan pada kita, atau kejahatan yang dilakukan oleh orang dekat kita, sementara kita sudah melakukan kebaikan padanya.

Apabila kejahatan berupa fisik akan mudah untuk disembuhkan, tetapi kata-kata jahat, umpatan, makian yang menggores hati akan sulit bagi kita untuk melepaskan pengampunan kepada orang yang melakukan, apalagi kita dalam posisi yang benar. Dan Tuhan mengajarkan kepada  kita untuk memberikan pengampunan tak terbatas berapa-pun banyaknya.

Sedangkan akibat apabila kita tidak memberikan pengampunan adalah :

1. Tuhan tidak akan mengampuni

Ada kisah orang yang mempunyai hutang enam puluh juta rupiah, dan minta pengampunan pada raja, raja itu mengampuninya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi kepada orang yang berhutang seratus rupiah saja pada orang yang telah dihapuskan hutangnya tersebut, dia tidak mau menghapuskan. 

Raja tahu dan mencabut kembali hutangnya dan harus melunasi enam puluh juta rupiah. Kalau kita tidak memberikan pengampunan kepada orang lain, maka Tuhan juga tidak akan mengampuni kesalahan kita.

2. Tidak mendapatkan kebahagiaan

Kalau kita tidak memberikan pengampunan kepada orang lain maka tidak akan berbahagia, karena hati kita masih menyimpan kekesalan dan sakit hati. Kita menjadi orang berbahagia kalau diampuni pelanggaran, dosa dan kesalahan yang tidak diperhitungkan oleh Tuhan.

3. Menghambat yang baik

Pikiran, ucapan dan tindakan adalah hasil dari hati kita, apabila hati kita baik maka pikiran kita menjadi jernih, ucapan dan tindakan akan baik. Sebaliknya kalau hati kita masih menyimpan kesalahan orang lain dan belum melepaskan pengampunan maka akan menghambat kita melakukan kebaikan baik lewat pikiran, ucapan dan tindakan.

Pengampunan berlaku hukum sebab-akibat, kalau kita tidak memberikan pengampunan, maka Tuhan juga tidak akan memberikan pengampunan. 

Tuhan akan memberikan pengampunan kepada kita tak terbatas sebesar apa pun kesalahan kita, tetapi kita terlebih dahulu harus bersedia mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Dan sebenarnya pengampunan yang kita berikan tidak sebanding dengan pengampunan besar yang Tuhan berikan kepada kita orang berdosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun