Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tubuh Terpenjara, Tetapi Tidak untuk Pikiran Anda

8 Mei 2020   10:26 Diperbarui: 15 Januari 2021   18:04 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia diperlengkapi dengan pikiran, melaluinya dapat menggerakkan otak dan memerintahkan anggota tubuh untuk melakukan sesuatu.

Pikiran apabila tidak dikendalikan akan berbahaya, walaupun tidak melakukan secara fisik. Ketika kita menyimpan pikiran dendam dan kebencian dengan orang akan membuat buruk bagi diri kita, sedangkan orang yang dibenci tidak akan terpengaruh apa-apa.

Menurut KBBI 'pikiran' dari kata dasar pikir artinya hasil berpikir (memikirkan), akal (dalam arti daya upaya), ingatan, angan-angan, gagasan, niat dan maksud. Memahami pengertian tersebut ada beberapa hal penting mengenai pikiran :

1. Pikiran merupakan hasil berpikir, berarti ada proses untuk mempertimbangkan sesuatu berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dipunyai.

2. Pikiran dalam artian akal untuk berdaya upaya, pikiran bisa menjadi kreatif tergantung bagaimana kita menggunakannya.

3. Pikiran sebagai ingatan berarti ada pengalaman dan pengetahuan yang tersimpan di otak untuk dimunculkan kembali.

4. Sedangkan pikiran diartikan angan-angan dan gagasan berarti ada rencana bisa berupa impian yang akan dilakukan atas pikiran yang sudah diolah berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang ada.

5. Arti pikiran sebagai niat dan maksud, merupakan kehendak akan melalukan sesuatu.

"Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah".- Buya Hamka

Dari uraian pengertian pikiran tersebut di atas berarti ada tiga tahapan pikiran manusia:

Image dokpri by kris banarto
Image dokpri by kris banarto

1. Past (masa lalu)

Masa lalu merupakan sesuatu yang sudah terjadi dan itu terekam di memori otak kita, masa lalu yang buruk harus kita buang dalam memori otak kita, karena akan menjadi sampah yang tidak berguna. 

Sebaliknya masa lalu yang baik akan menjadi rujukan kita untuk melakukan kebaikan saat ini atau yang akan datang. Pengalaman mengambil keputusan juga dapat menjadi referensi untuk pengambilan keputusan berikutnya apalagi kalau masalahnya mirip atau bahkan sama.

2. Present (masa kini)

Apa yang ada dalam diri kita saat ini adalah hasil atas apa yang kita lakukan masa lalu, apa yang kita lakukan saat ini akan kita petik hasilnya mendatang. Saat ini begitu penting untuk menentukan arah hidup kita, dan itu ada dalam pikiran kita bagaimana mengelolanya dengan baik. 

Kita harus belajar dari pengalaman masa lalu, untuk tidak mengulang kesalahan tetapi kesalahan itu sebagai pijakan untuk mencapai keberhasilan. Dibutuhkan refleksi diri agar keputusan yang kita ambil tepat dan tidak bergeser dari tujuan hakiki hidup kita.

3. Future (masa depan)

Tujuan, cita-cita, gol, impian, pengharapan apa pun istilahnya akan menggerakkan semangat untuk melakukan sesuatu. Tetapi kalau kita tidak memiliki impian maka hidup berasa sepi dan tidak ada kekuatan yang mendorong tindakan kita. Kadang impian terbentuk dari passion atau panggilan hidup kita . Untuk itu kita harus tetapkan pengharapan yang mulia menjadi sesuatu yang berharga atas hidup kita.

"Bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena napas mengalir dan jantung berdetak, sedih karena pikiran diliputi bayang-bayang".-WS. Rendra

Karena semua diawali dengan pikiran sebelum kita bertindak, maka apa yang ada dalam pikiran kita akan menentukan tindakan kita. Pikiran yang baik menjadi tujuan utama sebelum kita melangkah. Maka dibutuhkan pengelolaan pikiran kita dengan :

1. Pikiran Positif (positive thinking)

Kita harus mempunyai pikiran yang positif dan menjauhkan dari prasangka, praduga dan asumsi yang tidak baik atas sasaran obyek. Garbage in garbage out, kalau yang masuk pikiran kita yang buruk maka akan keluar dari mulut kita yang buruk, sebaliknya kalau kebaikan yang masuk dalam pikiran kita, maka akan keluar dari mulut kita hal baik. Kita harus merawat pikiran kita ibarat tanaman yang harus kita siram dan pupuk supaya menghasilkan buah yang baik.

2. Pikiran Terbuka (open mind)

Pikiran terbuka penting untuk mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang baik, bagaikan tubuh yang selalu mengonsumsi nutrisi supaya menjadi sehat. Pikiran menjadi sakit ketika nutrisi yang masuk hal-hal yang buruk. 

Dan pikiran yang buruk akan menjadi kontra produktif sehingga tidak baik bagi diri kita dan orang lain. Kita jangan menutup pikiran kita atas kebaikan yang diperlukan untuk kesehatan pikiran kita. 

Mata dan telinga tidak bisa kita tutup atas visual dan audio yang ada di sekitar kita, tetapi pikiran kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik.

"Saya menyukai teman yang memiliki pikiran terbuka karana mereka akan melayanimu untuk melihat segala masalah dari berbagai sudut pandang".-Nelson Mandela

3. Memperbaharui Pikiran (renew mind)

Jangan bosan-bosan untuk memperbaharui pikiran kita dengan pengetahuan yang baru, mengambil hikmah setiap tindakan yang kita lakukan. Perbaharui pikiran kita, menaikkan level pikiran kita untuk berpikir lebih besar, lebih mulia dan lebih berkelas. Sehingga ucapan kita lebih bermakna dan bernilai bagi orang lain. Gagasan kita lebih segar dan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun