Kita harus mempunyai pikiran yang positif dan menjauhkan dari prasangka, praduga dan asumsi yang tidak baik atas sasaran obyek. Garbage in garbage out, kalau yang masuk pikiran kita yang buruk maka akan keluar dari mulut kita yang buruk, sebaliknya kalau kebaikan yang masuk dalam pikiran kita, maka akan keluar dari mulut kita hal baik. Kita harus merawat pikiran kita ibarat tanaman yang harus kita siram dan pupuk supaya menghasilkan buah yang baik.
2. Pikiran Terbuka (open mind)
Pikiran terbuka penting untuk mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang baik, bagaikan tubuh yang selalu mengonsumsi nutrisi supaya menjadi sehat. Pikiran menjadi sakit ketika nutrisi yang masuk hal-hal yang buruk.Â
Dan pikiran yang buruk akan menjadi kontra produktif sehingga tidak baik bagi diri kita dan orang lain. Kita jangan menutup pikiran kita atas kebaikan yang diperlukan untuk kesehatan pikiran kita.Â
Mata dan telinga tidak bisa kita tutup atas visual dan audio yang ada di sekitar kita, tetapi pikiran kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik.
"Saya menyukai teman yang memiliki pikiran terbuka karana mereka akan melayanimu untuk melihat segala masalah dari berbagai sudut pandang".-Nelson Mandela
3. Memperbaharui Pikiran (renew mind)
Jangan bosan-bosan untuk memperbaharui pikiran kita dengan pengetahuan yang baru, mengambil hikmah setiap tindakan yang kita lakukan. Perbaharui pikiran kita, menaikkan level pikiran kita untuk berpikir lebih besar, lebih mulia dan lebih berkelas. Sehingga ucapan kita lebih bermakna dan bernilai bagi orang lain. Gagasan kita lebih segar dan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H