Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menghitung Kancing Baju: Beli Mobil atau Rumah?

8 April 2020   16:02 Diperbarui: 14 Januari 2021   14:29 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warren Buffet seorang investor,  pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat memberikan nasihat , jika Anda duduk di bawah pohon yang teduh dan rindang, tentu Anda bisa menikmatinya. Anda bisa merasa nyaman dengan duduk di bawah pohon itu karena ada seseorang yang sebelumnya menanam dan merawat pohon tersebut.

Begitu juga dengan uang Anda. Jika Anda menanam dan merawat uang Anda dengan baik, maka Anda akan menikmatinya di masa depan bahkan sampai dengan anak cucu Anda.

Dari sini tampak jelas bahwa membangun keuangan yang baik adalah syarat agar bisnis Anda sukses. Bahkan bukan hanya tentang keuangan bisnis Anda melainkan juga keuangan pribadi Anda yang akan menjadi lebih baik jika keuangan dikelola dengan cara yang benar.

Begitu pentingnya dalam pengelolaan keuangan, yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan. Agak berbeda dengan generasi milenial dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan Luno bekerja sama dengan Dalia Research, hasil survei bertajuk The Future of Money dengan responden yang tersebar di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. 15 persen dari angka itu atau (1.000 responden lebih) merupakan milenial Indonesia dengan rentang usia 23-28 tahun. Survei dilakukan pada 17 Mei 2019-7 Juli 2019 hasilnya :

  • Sekitar 69 persen dari generasi milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi.
  • Sebanyak 44 persen milenial Indonesia hanya berinvestasi sekali dalam satu atau dua tahun.
  • Sebanyak 20 persen di antaranya bahkan tidak berinvestasi.

Hasil survei yang mirip di atas adalah yang dilakukan IDN Research Institute, Indonesia Milenial Report 2019 dengan data survei 1.400 responden milenial dengan rentang usia 20-35 tahun di 12 kota besar di Indonesia. Survei dilakukan sepanjang 20 Agustus - 6 September 2018. Ketika ditanyakan apa saja yang dibelanjakan pada 6 bulan terakhir, jawabannya adalah: pakaian, smarphone & aksesoris, komputer/laptop & aksesoris, peralatan rumah tangga.

Sedangkan persentase kebutuhannya adalah :

  • Kebutuhan Rutin Bulanan 51.1%,
  • Tabungan 10.7%,
  • Hiburan 8%,
  • Asuransi 6.8%,
  • Internet 6.8%,
  • Telepon 6%,
  • Amal 5.3%,
  • Cicilan hutang 3.3%,
  • Investasi 2.0%.

Kalau kita mengamati hasil survei tersebut terlihat bahwa pos untuk menabung dan investasi masih terlalu kecil, sedangkan untuk kebutuhan sehari -- hari dan hiburan cukup besar.

Gaji Vs Harga Rumah

Hasil survei lain ditemukan 64.9% generasi milenial belum mempunyai rumah, sedangkan yang memiliki rumah baru 35.1%. Ada beberapa alasan belum memiliki rumah, mungkin karena budget belum mencukupi, atau belum berniat untuk memiliki rumah.

dokpri
dokpri

Perlu diketahui semakin lama menunda pembelian rumah, maka semakin tidak terkejar untuk memiliki rumah dengan luas sesuai yang direncanakan.

Karena kenaikan gaji rata-rata per tahun adalah 10%, sedangkan kenaikan harga rumah baru developer di Jabodetabek sebesar 15% (survei Rumah123).

Kenaikan rumah lebih besar daripada kenaikan gaji, jadi sebaiknya ketika dana untuk membayar down payment sudah mencukupi dan cicilan mampu, putuskan untuk membeli rumah. Apalagi yang sudah menikah dan sekarang sewa rumah/apartemen, akan lebih baik untuk segera mempunyai rumah, agar uang sewa bisa dialihkan ke cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), sehingga uang tidak terbuang dengan sia-sia.

Mobil Vs Rumah

dokpri
dokpri

Kita tahu bahwa rumah merupakan kebutuhan Primer yaitu harus dipenuhi, sebab bila tidak, manusia akan kesulitan dalam bertahan hidup. Sedangkan mobil merupakan kebutuhan Tersier adalah kebutuhan yang tidak terlalu dibutuhkan manusia, umumnya berupa barang yang dianggap mewah.

Dalam sehari-hari, manusia melakukan keputusan ekonomi untuk memilih prioritas dalam memenuhi kebutuhan ini. Kebutuhan primer ini harus dipenuhi pertama, sebelum kebutuhan sekunder dam tersier.

Walaupun ada orang yang mempunyai pertimbangan tertentu untuk membeli mobil terlebih dahulu, tetapi bukankah sekarang sudah banyak tersedia Taxi, Grabcar & Gocar sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya BBM, tol, perawatan, asuransi & pajak.

dokpri
dokpri
  • Harga rumah akan terus naik karena persediaan terbatas sedangkan permintaan terus bertambah.
  • Harga mobil akan mengalami penurunan (penyusutan), karena persediaan banyak, perusahaan otomotif mengeluarkan model baru dan semakin lama mobil akan mengalami kerusakan.
  • Kecuali mobil disewakan bisa menambah penghasilan, tetapi harga mobil tetap mengalami penurunan.
  • Kalau rumah mendapat keuntungan dobel selain dari uang sewa, juga kenaikan dari harga rumah.
  • Jadi prioritaskan kebutuhan Anda, baru keinginan Anda.

Sumber :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun