Beberapa waktu lalu netizen sempat dihebohkan oleh munculnya Tyo Nugros mantan drumer Dewa 19 yang masih terlihat bugar dan awet muda di usianya yang sudah menginjak kepala 5. Dalam obrolan di kanal YouTube Andra Ramadhan, Tyo sendiri mengungkapkan rahasia awet mudanya karena dia menghindari makanan dengan kandungan MSG dan garam yang tinggi. "Udah biasa tiap hari enggak pakai MSG, garam juga biasa enggak pakai kalau makan," ujarnya. Tyo menjelaskan bahwa dia tidak ingin memanjakan diri dengan makanan yang terlihat sedap, tetapi tidak sehat. Menurutnya, hal itu bisa membuat badannya sakit.
Penuaan adalah proses alami yang tak bisa dihindari, namun siapa yang tidak ingin tampak awet muda lebih lama? Dari krim anti-aging hingga perawatan medis, banyak orang rela mencoba berbagai cara demi menjaga penampilan mereka tetap segar dan muda. Di antara berbagai metode yang ditawarkan, diet rendah garam mulai menarik perhatian sebagai salah satu cara yang diklaim dapat menunda penuaan. Tetapi, benarkah mengurangi garam dalam makanan kita bisa berdampak signifikan pada proses penuaan?
"Garam adalah pedang bermata dua bagi tubuh kita," kata Dr. Ayesha Sherzai, seorang ahli neurologi dan nutrisi. "Sementara kita membutuhkannya untuk fungsi tubuh yang optimal, kelebihan garam dapat merusak kesehatan kulit dan mempercepat proses penuaan." Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi garam dapat mempengaruhi elastisitas kulit, menyebabkan retensi cairan, dan mempercepat keriput. Namun, dengan diet rendah garam, kita dapat menjaga kulit tetap sehat dan mengurangi tanda-tanda penuaan secara signifikan.
Manfaat Garam bagi Tubuh
Garam, yang secara ilmiah dikenal sebagai natrium klorida, adalah mineral esensial yang memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh. Salah satu manfaat utama garam adalah kemampuannya untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Natrium dalam garam membantu menjaga tekanan osmotik, yang memungkinkan sel-sel tubuh untuk mempertahankan volume dan fungsi normal mereka. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Journal of the American College of Nutrition, natrium berperan penting dalam proses transmisi sinyal saraf, kontraksi otot, dan fungsi jantung yang normal (Hoffman et al., 2015).
Selain itu, garam juga membantu dalam penyerapan nutrisi di usus. Natrium diperlukan untuk transportasi glukosa dan asam amino melintasi dinding usus, memungkinkan tubuh kita untuk menyerap nutrisi dari makanan dengan lebih efektif. Dr. John M. Berardi, seorang ahli gizi, menyatakan dalam bukunya "The Essentials of Sport and Exercise Nutrition" bahwa tanpa garam yang cukup, tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan optimal, yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan termasuk penurunan energi dan kekuatan otot (Berardi et al., 2010). Oleh karena itu, meskipun garam sering dikaitkan dengan risiko kesehatan jika dikonsumsi berlebihan, penting untuk memahami bahwa garam dalam jumlah yang tepat sangat diperlukan untuk kesehatan dan kesejahteraan tubuh kita.
Pengaruh Diet Garam terhadap Penuaan
Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan garam dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk dalam hal menjaga kulit tetap sehat dan awet muda. Berikut beberapa alasan mengapa diet rendah garam dapat membantu menunda penuaan:
- Mengurangi Retensi Cairan. Garam dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang dapat membuat wajah tampak bengkak dan tidak segar. Dengan mengurangi asupan garam, kita dapat mengurangi retensi cairan dan membuat kulit tampak lebih kencang dan segar.
- Menjaga Elastisitas Kulit. Asupan garam yang tinggi dapat merusak kolagen dalam kulit, yang berfungsi menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Dengan diet rendah garam, kita dapat menjaga kesehatan kolagen dan mencegah keriput.
- Mengurangi Peradangan. Garam berlebih dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang dapat mempercepat proses penuaan. Diet rendah garam dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga kulit tetap sehat.
Cara Menerapkan Diet Rendah Garam
Disarikan dari berbagai sumber laman kesehatan, mengurangi asupan garam dalam diet sehari-hari mungkin terdengar menantang, tetapi dengan beberapa langkah praktis, kita bisa melakukannya dengan mudah:
- Baca Label Makanan. Saat berbelanja, biasakan untuk membaca label makanan dan pilih produk yang rendah garam. Hindari makanan olahan dan kalengan yang biasanya mengandung garam tinggi.
- Gunakan Rempah dan Bumbu Alami. Gantilah garam dengan rempah-rempah dan bumbu alami seperti bawang putih, lada, jahe, dan herba lainnya. Selain menambah cita rasa, rempah-rempah ini juga memiliki manfaat kesehatan yang baik.
- Masak Sendiri. Dengan memasak sendiri, kita bisa mengontrol jumlah garam yang digunakan dalam masakan. Cobalah resep-resep sehat yang rendah garam dan tetap lezat.
- Perhatikan Makanan di Luar. Saat makan di restoran, mintalah agar makanan disajikan dengan sedikit atau tanpa garam. Pilih hidangan yang dipanggang atau dikukus daripada yang digoreng atau diproses.
Baca juga: Si Kecil Jadi Sugar Fighter: Yuk, Ajak Anak Cintai Makanan Sehat!
***
Diet rendah garam memang memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk dalam hal menunda penuaan. Meskipun mengurangi asupan garam bukanlah satu-satunya cara untuk tetap awet muda, langkah ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.
Jadi, benarkah diet garam bisa menunda penuaan? Jawabannya adalah ya, asalkan diimbangi dengan pola makan seimbang, hidrasi yang cukup, olahraga teratur, dan perawatan kulit yang baik. Mari kita mulai langkah kecil menuju kehidupan yang lebih sehat dan awet muda dengan mengurangi asupan garam dalam diet kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H