Untuk mengimplementasikan konsep "siswa butuh belajar" dalam kerangka Kurikulum Merdeka, sekolah perlu memberikan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru.Â
Guru harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang variatif, relevan, dan kontekstual. Pelatihan ini juga harus mencakup cara-cara untuk membangun lingkungan belajar yang mendukung dan peran guru sebagai fasilitator.
Kolaborasi dengan Komunitas
Sekolah juga perlu menjalin kolaborasi dengan komunitas lokal untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Kolaborasi ini bisa berupa kerja sama dengan dunia industri, perguruan tinggi, atau organisasi masyarakat dalam menyediakan kesempatan belajar di luar kelas, seperti magang, kunjungan industri, atau proyek kolaboratif. Dengan demikian, siswa dapat melihat langsung relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari di sekolah.
Penilaian yang Berfokus pada Proses
Penilaian dalam Kurikulum Merdeka juga harus berfokus pada proses belajar siswa, bukan hanya pada hasil akhir. Penilaian formatif yang dilakukan secara kontinu akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perkembangan belajar siswa. Penilaian ini juga bisa menjadi alat bagi guru untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendukung motivasi belajar siswa.
Kesimpulannya, peran sekolah dalam memunculkan sikap bahwa siswa butuh belajar, bukan hanya wajib belajar, sangat penting dalam menciptakan pengalaman pendidikan yang bermakna dan relevan bagi siswa.Â
Dengan mengadopsi prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, sekolah dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pembelajaran, mengembangkan kompetensi dasar dan karakter siswa, serta mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang variatif dan kontekstual.Â
Dengan demikian, siswa akan merasa bahwa belajar adalah sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan, bukan sekadar kewajiban yang harus dipenuhi. Melalui upaya kolaboratif antara sekolah, guru, dan komunitas, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih berpusat pada siswa dan mampu memenuhi kebutuhan belajar mereka secara holistik.
Sulitkan ini diwujudkan? Mungkin saja. Bisakah diwujudkan? Harus bisa. Tugas siapa? Semua punya peran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H