Gelar akademik sering kali membuka pintu ke berbagai kesempatan kerja yang lebih baik dan posisi sosial yang lebih terhormat, membuatnya menjadi lambang keberhasilan dan pencapaian dalam masyarakat.Â
Pada banyak budaya, orang tua menganggap pendidikan tinggi sebagai investasi yang tidak hanya meningkatkan peluang sukses anak mereka di masa depan, tetapi juga meningkatkan kehormatan dan kebanggaan keluarga secara keseluruhan.
Selain itu, pendidikan tinggi sering diasosiasikan dengan peningkatan kualitas hidup dan kesempatan untuk berkontribusi lebih besar dalam masyarakat.Â
Universitas tidak hanya menyediakan pengetahuan akademis, tetapi juga lingkungan yang mendukung pengembangan karakter, jaringan profesional, dan kemampuan berpikir kritis.Â
Dalam banyak profesi, terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, kedokteran, dan hukum, gelar sarjana atau lebih tinggi adalah prasyarat mutlak untuk memasuki dan sukses dalam bidang tersebut.Â
Oleh karena itu, memiliki gelar akademik masih dipandang sebagai jalan utama untuk mencapai posisi-posisi yang dihormati dan berpengaruh dalam masyarakat, yang semakin mengukuhkan pandangan bahwa kuliah adalah simbol prestise.
Kesimpulannya, pada akhirnya, apakah kuliah dianggap sebagai kebutuhan atau prestise sangat bergantung pada perspektif individu dan situasi mereka.Â
Bagi banyak orang, kuliah adalah kebutuhan esensial untuk mengakses peluang karier yang lebih baik dan mencapai kestabilan finansial. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa bagi sebagian lainnya, kuliah juga merupakan simbol prestise dan status sosial. Kedua pandangan ini mencerminkan kompleksitas dan dinamika dunia pendidikan tinggi di era modern.
Penting bagi pemerintah dan institusi pendidikan untuk menemukan keseimbangan dalam kebijakan biaya kuliah, agar pendidikan tinggi tetap dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya sebagai prestise bagi yang mampu, tetapi sebagai kebutuhan yang terjangkau bagi setiap individu yang ingin mengejar pendidikan dan masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H