Kesimpulannya, dengan kolaborasi yang erat antara semua pihak ini, sekolah dapat menciptakan budaya positif yang mendukung perkembangan akademis, sosial, dan emosional siswa. Masing-masing peran tersebut saling melengkapi dan diperlukan untuk membangun lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran dan pertumbuhan.Â
Penerapan teori Maslow dalam budaya positif di sekolah tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar siswa tetapi juga menghindari efek negatif dari pemberian label "nakal" yang bisa merusak perkembangan siswa. Melalui pendekatan yang komprehensif dan inklusif melalui pelibatan seluruh ekosistem sekolah dan orang tua, sekolah dapat membantu siswa merasa dihargai, aman, dan termotivasi untuk mencapai prestasi akademik dan pribadi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H