Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Entah Mengapa Film "Muhammad: The Messenger of God" Membuat Saya Menangis

1 April 2024   20:06 Diperbarui: 1 April 2024   20:10 4098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Krisanti_kazan

Jujur saja, saya tidak update dengan film-film terbaru. Sejak menikah dan memiliki anak, pilihan film saya terbatas karena merasa banyak waktu terbuang saat menonton film dengan durasi yang tidak sebentar. Belum tentu dalam setahun sekali saya menonton film di bioskop atau laptop. 

Padahal dulu saya termasuk pecinta film dan punya banyak koleksi film berbagai genre dan dari berbagai negara. Bahkan setiap Senin malam tidak pernah absen "nomat" atau "nonton hemat" di bioskop dekat kampus bersama teman-teman. Seiring berjalannya waktu, saya menonton film dengan aktor/aktris kesukaan saja. 

Film terakhir yang saya tonton tahun lalu adalah Mission Impossible: Dead Reckoning Part One. Film yang dibintangi Tom Cruise ini memang sudah ditunggu penggemar Mission Impossible di seluruh dunia termasuk saya. Setelah itu, ya tidak ada keinginan menonton film lain selain menunggu Part Two dari fim ini.

Tidak dapat dipungkiri, dalam era modern ini, film tidak hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga memiliki potensi besar untuk memengaruhi dan menyentuh hati penonton secara mendalam. Salah satu genre film yang secara khusus memfokuskan pada pesan-pesan spiritual dan religiusitas adalah film religi. Banyak film dalam genre ini berhasil menginspirasi, menggerakkan, dan menyentuh hati penonton dengan cerita-cerita yang sarat akan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. Dalam mistery challenge kali ini, akhirnya pilihan saya jatuh pada film yang saya tonton melalui YouTube yaitu "Muhammad: The Messenger of God"  sekitar 2 tahun lalu kalau tidak salah ingat.

"Muhammad: The Messenger of God" adalah film biografi epik yang disutradarai oleh Majid Majidi. Film ini berkisah tentang kehidupan Nabi Muhammad dari kelahirannya hingga usia 12 tahun, fokus pada masa-masa awal kehidupannya di Mekkah termasuk kelahirannya, masa kecilnya, dan peristiwa-peristiwa yang mengantar pada kenabian. 

Film ini lebih banyak mengenalkan kepada kita tentang cerita masa kecil beliau dgn akhlak mulianya. Diawali dari kisah perang gajah, kisah masa kelahiran masa kecilnya. Kisah pertemuan Sayyidah Aminah dengan Halimah Sa'diyah, kisah balas budi kepada Suwaibah budak yang pernah menyusui sebelum Halimah. 

Menolong seorang ibu yg anak perempuannya akan dikubur sang ayah. Kisah saat ibunya meninggal, juga kakeknya. Hingga bertemu pendeta/rahib Bukhairo. Menyelamatkan keluarga nelayan yg akan dipersembahkan ke berhala. Ditutup dgn sedikit kisah masa kenabian saat perjanjian kaum kafir Qurais yg dimakan rayap serta pengukuhan Islam dimana pesan tentang kerasulannya dikuatkan.

Untuk menjaga kemuliaan, sutradara tidak menampakkan wajah Nabi Muhammad. Majid Majidi berkonsultasi dengan sekitar 40 ahli Alquran dari berbagai aliran agama Islam untuk proyek tersebut selama tujuh tahun. Film ini memiliki produksi yang besar dengan visual yang memukau dan sinematografi yang indah. Benar-benar membuat kita terbawa suasana di dalam cerita.

Ketika saya membaca komentar penonton, salah satu alasan mengapa film ini bisa menyentuh hati banyak orang adalah karena penggambaran yang empati dan mendalam terhadap kehidupan Nabi Muhammad. Sang sutradara Majid Majidi berhasil menangkap esensi ajaran Islam dan nilai-nilai universal seperti keadilan, kasih sayang, dan belas kasihan. Para penonton merasa terinspirasi oleh kehidupan Nabi Muhammad dan pengorbanan beliau untuk menyampaikan pesan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun