Toleransi dan Keharmonisan:Â Nilai-nilai yang ditekankan dalam Bulan Syaban, seperti toleransi dan keharmonisan, dapat menjadi fondasi bagi proses demokrasi yang damai dan inklusif.
Bersatu dalam Keberagaman:Â Bulan Syaban mengajarkan umat Islam untuk bersatu dalam keberagaman. Begitu pula, pemilu menjadi saat di mana masyarakat, meskipun berbeda pandangan politik, bersatu untuk menciptakan pemerintahan yang baik.
Bulan Syaban dan Pemilu, meskipun berasal dari konteks yang berbeda, dapat menjadi momentum penting bagi masyarakat. Sementara Bulan Syaban mengajarkan nilai-nilai spiritual dan kebaikan, pemilu menawarkan kesempatan untuk melibatkan diri dalam pembentukan masa depan politik. Dengan menggabungkan nilai-nilai spiritualitas dan partisipasi demokratis, masyarakat dapat membangun panggung harmonis yang mencerminkan kearifan dan keadilan. Semoga bulan Pemilu yang berbarengan dengan Bulan Syaban dan Hari Raya Imlek bagi kawan Tionghoa yang merayakan akan memberi dampak baik bagi persatuan demokrasi negara  menuju Indonesia Emas 2045. Salam damai!
Baca juga: Â KrisantiEcho Chamber Pemilu: Mempersatukan atau Memecah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H