Kurikulum Merdeka telah membuka pintu untuk pendekatan pendidikan yang lebih inklusif dan kolaboratif. Dalam mewujudkan visi ini, peran orangtua sebagai mitra dalam pendidikan menjadi semakin penting. Guru memiliki peran sentral dalam menggalang kolaborasi ini, dan melibatkan orangtua dapat memperkaya pengalaman pendidikan anak. Berikut adalah beberapa cara guru dapat melibatkan orangtua dalam mendukung Kurikulum Merdeka:
1. Workshop dan Seminar Kolaboratif.
Mengadakan workshop dan seminar kolaboratif dapat menjadi cara yang efektif untuk melibatkan orangtua. Guru dapat membahas prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, memberikan contoh implementasi, dan membangun kesadaran bersama mengenai pentingnya peran orangtua dalam mendukung pendidikan anak.
2. Membagikan Rencana Pembelajaran.
Guru dapat rutin berbagi rencana pembelajaran dengan orangtua. Ini mencakup tujuan pembelajaran, metode yang akan digunakan, dan cara orangtua dapat mendukung anak di rumah. Transparansi seperti ini dapat memperkuat pemahaman dan kolaborasi.
3. Forum Diskusi dan Konsultasi.
Membuka forum diskusi dan sesi konsultasi memungkinkan guru dan orangtua untuk saling berbagi ide dan pengalaman. Hal ini dapat membangun komunikasi terbuka, membantu mengatasi kesalahpahaman, dan menciptakan pemahaman bersama tentang implementasi Kurikulum Merdeka.
4. Menggunakan Teknologi Komunikasi.
Pemanfaatan teknologi komunikasi seperti grup WhatsApp atau platform khusus sekolah dapat mempermudah komunikasi antara guru dan orangtua. Ini dapat digunakan untuk memberikan pembaruan, menjawab pertanyaan, atau menyampaikan informasi penting.
5. Kegiatan Kelas Terbuka.
Membuka pintu kelas untuk orangtua dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat langsung bagaimana Kurikulum Merdeka diimplementasikan. Guru dapat menjelaskan kegiatan pembelajaran, memberikan demonstrasi, dan melibatkan orangtua secara langsung dalam proses pembelajaran.
6. Mengajak Orangtua sebagai Pembimbing Proyek.
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran melalui proyek. Guru dapat mengajak orangtua untuk berperan sebagai pembimbing proyek, memberikan panduan atau saran kepada anak-anak dalam mengeksplorasi topik atau kegiatan tertentu.
7. Keterlibatan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah peluang lain untuk melibatkan orangtua. Guru dapat mengajak mereka untuk menjadi pembimbing atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang mendukung pengembangan keterampilan dan minat anak.
8. Membuat Grup Diskusi Pendidikan.
Membuat grup diskusi khusus tentang pendidikan dalam platform online atau melalui pertemuan rutin dapat membangun komunitas orangtua dan guru. Ini menjadi wadah bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan memberikan dukungan satu sama lain.
9. Survei dan Umpan Balik Orangtua.
Menerapkan survei dan meminta umpan balik dari orangtua dapat memberikan wawasan berharga. Guru dapat menggunakan informasi ini untuk menyesuaikan pendekatan mereka, memahami kebutuhan orangtua, dan membangun solusi bersama.
10. Mengundang Orangtua sebagai Narasumber.
Mengundang orangtua yang memiliki keahlian atau pengalaman khusus untuk menjadi narasumber dalam kelas dapat memberikan perspektif yang berharga. Ini dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan.
Melibatkan orangtua dalam mendukung Kurikulum Merdeka bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang membangun kemitraan yang saling mendukung. Dengan melibatkan orangtua secara aktif, guru dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang berdaya saing, inklusif, dan memungkinkan setiap anak untuk berkembang secara maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H