6. Mengajak Orangtua sebagai Pembimbing Proyek.
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran melalui proyek. Guru dapat mengajak orangtua untuk berperan sebagai pembimbing proyek, memberikan panduan atau saran kepada anak-anak dalam mengeksplorasi topik atau kegiatan tertentu.
7. Keterlibatan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah peluang lain untuk melibatkan orangtua. Guru dapat mengajak mereka untuk menjadi pembimbing atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang mendukung pengembangan keterampilan dan minat anak.
8. Membuat Grup Diskusi Pendidikan.
Membuat grup diskusi khusus tentang pendidikan dalam platform online atau melalui pertemuan rutin dapat membangun komunitas orangtua dan guru. Ini menjadi wadah bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan memberikan dukungan satu sama lain.
9. Survei dan Umpan Balik Orangtua.
Menerapkan survei dan meminta umpan balik dari orangtua dapat memberikan wawasan berharga. Guru dapat menggunakan informasi ini untuk menyesuaikan pendekatan mereka, memahami kebutuhan orangtua, dan membangun solusi bersama.
10. Mengundang Orangtua sebagai Narasumber.
Mengundang orangtua yang memiliki keahlian atau pengalaman khusus untuk menjadi narasumber dalam kelas dapat memberikan perspektif yang berharga. Ini dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan.
Melibatkan orangtua dalam mendukung Kurikulum Merdeka bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang membangun kemitraan yang saling mendukung. Dengan melibatkan orangtua secara aktif, guru dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang berdaya saing, inklusif, dan memungkinkan setiap anak untuk berkembang secara maksimal.