Namun, tidak semua penyesalan datang dari medan perang atau konflik politik besar. "Fidel Castro" dari Kuba, misalnya, menyatakan penyesalan atas perlakuan terhadap komunitas LGBTQ+ selama tahun-tahun awal revolusi. Di masa itu, Castro dan pemerintahannya menerapkan kebijakan yang menindas kaum LGBTQ+, tetapi kemudian dia mengakui bahwa itu adalah kesalahan besar. Ini menunjukkan bahwa kesalahan seorang pemimpin bisa sangat bervariasi, dari skala nasional hingga sosial.
Pemimpin lainnya yang menyatakan penyesalan dan kutipan kata-kata penyesalannya
1. "Lyndon B. Johnson (AS) -- Perang Vietnam (1968)"
  - "Konteks": Johnson menyatakan penyesalan atas meningkatnya eskalasi Perang Vietnam, mengakui dampak yang ditimbulkannya bagi Amerika dan Vietnam.
  - "Kutipan Penting": "Jika saya tahu saat itu apa yang saya ketahui sekarang, saya akan bertindak berbeda."
2. "Joko Widodo (Indonesia) -- Kebakaran Hutan dan Kabut Asap (2015)"
  - "Konteks": Jokowi menyatakan penyesalan atas penanganan kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap luas di Indonesia dan negara-negara tetangga.
  - "Kutipan Penting": "Jika saya tahu seberapa besar kerusakannya, saya akan bertindak lebih cepat dan lebih tegas."
3. "David Cameron (Inggris) -- Brexit (2016)"
  - "Konteks": Setelah Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa, Cameron menyatakan penyesalan atas referendum tersebut, yang menyebabkan pengunduran dirinya.
  - "Kutipan Penting": "Jika saya tahu itu akan berakhir seperti ini, saya mungkin akan berpikir berbeda tentang referendum."