4. "Jacques Chirac (Prancis) -- Permintaan Maaf atas Peran Prancis dalam Holocaust (1995)"
  - "Konteks": Chirac adalah presiden Prancis pertama yang secara resmi mengakui keterlibatan Prancis dalam deportasi orang Yahudi selama Perang Dunia II.
  - "Kutipan Penting": "Ya, kebodohan kriminal para penjajah didukung oleh Prancis, oleh negara Prancis."
5. "Richard Nixon (AS) -- Skandal Watergate (1977)"
  - "Konteks": Dalam wawancara televisi dengan David Frost, Nixon menyatakan penyesalan atas skandal Watergate.
  - "Kutipan Penting": "Saya mengecewakan teman-teman saya... Saya mengecewakan negara saya. Saya mengecewakan rakyat Amerika, dan saya harus memikul beban itu seumur hidup saya."
6. "Justin Trudeau (Kanada) -- Permintaan Maaf atas Perlakuan Terhadap Penduduk Asli (2017)"
  - "Konteks": Trudeau menyampaikan permintaan maaf resmi atas perlakuan pemerintah Kanada terhadap penduduk asli, terutama di sekolah-sekolah asrama.
  - "Kutipan Penting": "Jika saya bisa bertindak berbeda, mengetahui apa yang saya ketahui sekarang, saya akan memastikan bahwa bab kelam ini dalam sejarah kita tidak pernah terjadi."
Semua contoh ini mengajarkan satu hal penting: bahkan pemimpin terbaik sekalipun tidak kebal dari kesalahan. Apa yang membedakan seorang pemimpin yang baik dari yang buruk adalah kemampuannya untuk mengakui kesalahan dan belajar darinya. Dalam "teori manajemen krisis", salah satu prinsip utama adalah transparansi dan tanggung jawab. Pemimpin yang gagal mengakui kesalahan mereka cenderung kehilangan kepercayaan publik dan semakin sulit untuk memimpin secara efektif.
Oleh karena itu, penting bagi publik untuk memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari sifat manusia, termasuk di kalangan pemimpin. Mengharapkan seorang pemimpin untuk sempurna adalah ilusi.