Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mindfulness di Era Tempat Kerja Digital, Stres dan Kelelahan

18 Oktober 2024   21:16 Diperbarui: 18 Oktober 2024   21:28 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mindfulness di Era Tempat Kerja Digital: Cara Efektif Melindungi Diri dari Stres dan Kelelahan

Era digital telah mengubah cara kita bekerja. Dari meja kerja tradisional dengan dokumen-dokumen fisik, kini kita berpindah ke layar komputer, email yang tak ada habisnya, dan notifikasi yang terus-menerus berbunyi. Ini memunculkan tantangan baru dalam hal bagaimana kita mengelola stres dan tetap produktif. 

Salah satu cara yang terbukti efektif adalah melalui mindfulness. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa karyawan yang rutin mempraktikkan mindfulness lebih terlindungi dari stres, kecemasan, dan overload di tempat kerja digital.

Apa Itu Mindfulness?

Mindfulness, atau kesadaran penuh, adalah praktik mental yang melibatkan fokus pada momen saat ini tanpa penilaian. Intinya adalah untuk hadir sepenuhnya dalam apa yang kita lakukan dan melepaskan pikiran yang mengganggu. Meskipun terdengar sederhana, konsep ini menjadi semakin relevan dalam menghadapi dunia kerja digital yang dipenuhi dengan gangguan.

Jon Kabat-Zinn, salah satu pionir mindfulness di Barat, mendefinisikan mindfulness sebagai "kesadaran yang muncul dengan sengaja, pada saat ini, dan tanpa penilaian terhadap pengalaman dari waktu ke waktu." Mindfulness memungkinkan seseorang untuk lebih sadar akan diri sendiri, emosinya, dan lingkungannya---keterampilan yang sangat penting dalam dunia kerja yang sibuk dan penuh tekanan.

Tantangan di Tempat Kerja Digital

Pekerjaan digital modern sering kali melibatkan multitasking, berpindah antara berbagai platform komunikasi, serta merespons notifikasi yang terus berdatangan. Kondisi ini menyebabkan apa yang disebut dengan "digital overload", yaitu ketika seseorang merasa kewalahan dengan informasi yang masuk secara terus-menerus. Kondisi ini dapat menyebabkan "burnout" , kecemasan, dan menurunnya produktivitas.

Penelitian dari "Stanford University" menunjukkan bahwa otak kita sebenarnya tidak didesain untuk menangani multitasking dalam skala besar. Setiap kali kita beralih dari satu tugas ke tugas lain---misalnya, dari mengetik email ke menjawab pesan singkat---otak kita memerlukan waktu untuk "menyesuaikan diri." Ini menyebabkan kita menjadi kurang efisien dan lebih mudah merasa lelah.

Selain itu, "teknostres", istilah yang digunakan untuk menggambarkan stres yang disebabkan oleh teknologi, semakin banyak dialami oleh pekerja modern. "Larry Rosen", seorang profesor psikologi yang ahli dalam bidang ini, menemukan bahwa ketergantungan pada teknologi, terutama media sosial dan email, meningkatkan tingkat stres secara signifikan. 

Notifikasi yang terus-menerus menciptakan tekanan untuk selalu online dan responsif, yang pada akhirnya merusak keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Bagaimana Mindfulness Melindungi dari Stres?

Mindfulness bertindak sebagai penangkal bagi tantangan yang disebabkan oleh teknologi dan tempat kerja digital. Beberapa penelitian telah membuktikan efektivitas mindfulness dalam menurunkan stres dan kecemasan di lingkungan kerja. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Mindfulness" menemukan bahwa individu yang secara rutin berlatih mindfulness mengalami penurunan signifikan dalam gejala kecemasan, stres, dan depresi.

Berikut beberapa cara mindfulness melindungi kita dari stres di tempat kerja digital:

1. "Mengurangi Reaktivitas Emosional"  

Saat seseorang berada di bawah tekanan atau overload, mereka cenderung bereaksi dengan cepat dan emosional, yang sering kali memperburuk situasi. Mindfulness membantu individu untuk memperlambat reaksi mereka dan memberikan ruang untuk respons yang lebih bijak. Sebagai contoh, ketika Anda menerima email yang menegangkan, daripada langsung merespons dengan marah, mindfulness membantu Anda untuk berhenti sejenak, bernapas, dan kemudian merespons dengan tenang.

2. "Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi"  

Mindfulness dikenal efektif dalam meningkatkan kemampuan fokus. Alih-alih terjebak dalam siklus multitasking yang melelahkan, mindfulness mengajarkan kita untuk fokus pada satu tugas pada satu waktu. "Penelitian dari Harvard" menunjukkan bahwa orang yang mempraktikkan mindfulness lebih mampu memusatkan perhatian mereka dan lebih produktif.

3. "Meningkatkan Ketahanan Mental" 

Mindfulness juga membantu membangun ketahanan mental, yang penting untuk menghadapi tantangan pekerjaan sehari-hari. Ketika gangguan digital tak terelakkan, orang yang melatih mindfulness lebih mampu mempertahankan keseimbangan emosional dan tidak mudah terbawa stres.

4. "Meningkatkan Kesadaran Diri"  

Mindfulness melibatkan tingkat kesadaran diri yang tinggi. Dalam konteks tempat kerja, ini berarti menjadi lebih sadar akan kapan kita mulai merasa kewalahan atau lelah, dan mengambil tindakan proaktif untuk mengatasinya. Kesadaran ini memungkinkan kita untuk menghentikan stres sebelum mencapai tingkat yang tidak sehat.

Mindfulness dan Kinerja di Tempat Kerja

Lebih dari sekadar mengurangi stres, mindfulness juga berhubungan langsung dengan peningkatan kinerja kerja. "Daniel Goleman", seorang ahli kecerdasan emosional, menjelaskan bahwa mindfulness dapat meningkatkan kinerja melalui peningkatan kesadaran dan pengelolaan emosi. Ketika kita lebih sadar akan emosi dan reaksi kita, kita cenderung lebih baik dalam membuat keputusan, berkolaborasi dengan tim, dan menghadapi konflik.

Selain itu, studi dari "Duke University" menemukan bahwa mindfulness membantu pekerja untuk lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, sebuah keterampilan yang sangat penting di era digital di mana teknologi dan proses kerja terus berubah dengan cepat.

 Mindfulness dan Burnout

Burnout adalah salah satu masalah terbesar yang dihadapi pekerja modern. Menurut "Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)", burnout terjadi ketika seseorang merasa kehabisan energi, terpisah dari pekerjaan, dan mengalami penurunan efektivitas. Tempat kerja digital, dengan tuntutan yang terus-menerus dan gangguan yang konstan, dapat dengan mudah menyebabkan kondisi ini.

Namun, mindfulness telah terbukti menjadi alat yang sangat efektif dalam mencegah dan mengatasi burnout. Studi yang dilakukan oleh "University of California, Berkeley" menunjukkan bahwa mindfulness dapat secara signifikan mengurangi gejala burnout, terutama dalam hal mengurangi perasaan kelelahan emosional. Melalui mindfulness, pekerja belajar untuk mengelola emosi mereka dengan lebih baik, meningkatkan energi mental, dan mempertahankan keseimbangan hidup yang lebih sehat.

Bagaimana Memulai Mindfulness di Tempat Kerja Digital?

Mindfulness tidak memerlukan perubahan besar dalam rutinitas Anda. Berikut beberapa cara sederhana untuk memulai:

1. "Pernapasan Sadar (Conscious Breathing)"  

Ambil beberapa menit setiap jam untuk fokus pada pernapasan Anda. Tarik napas dalam-dalam, tahan sejenak, dan hembuskan perlahan. Ini akan membantu menenangkan pikiran Anda dan melepaskan stres.

2. "Mindful Breaks"  

Alih-alih langsung mengecek email atau media sosial saat istirahat, coba ambil waktu sejenak untuk benar-benar hadir. Lakukan peregangan ringan atau berjalan-jalan tanpa distraksi.

3. "Single-tasking"  

Latih diri Anda untuk melakukan satu tugas pada satu waktu. Ketika Anda menulis email, fokuslah hanya pada email tersebut, bukan pada tugas lain yang ada di pikiran Anda.

4. "Digital Detox" 

Atur waktu di mana Anda sepenuhnya offline, terutama di luar jam kerja. Ini membantu memberi ruang bagi otak Anda untuk istirahat dari gangguan digital.

5. "Program Mindfulness di Tempat Kerja" 

Banyak perusahaan kini mulai menawarkan program mindfulness untuk karyawan mereka, seperti kursus meditasi, pelatihan pernapasan, atau lokakarya manajemen stres. Manfaatkan kesempatan ini jika tersedia di tempat Anda bekerja.

 Penutup

Mindfulness bukan hanya tren sesaat, tetapi strategi yang terbukti untuk menghadapi tantangan di tempat kerja digital. Dengan gangguan yang terus-menerus, tuntutan yang meningkat, dan stres yang konstan, mindfulness menjadi alat yang sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan produktivitas. 

Studi-studi terbaru membuktikan bahwa mindfulness membantu pekerja lebih fokus, lebih tahan terhadap stres, dan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja modern.

Jika Anda merasa kewalahan dengan pekerjaan digital, mungkin saatnya untuk mempraktikkan mindfulness. Dengan beberapa menit perhatian penuh setiap hari, Anda dapat melindungi diri dari stres dan kecemasan, serta menemukan kembali keseimbangan yang Anda butuhkan untuk tetap produktif dan bahagia di tempat kerja. (KH.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun