4. Terapkan Empati: Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Ini dapat membantu Anda untuk memahami mengapa mereka bertindak seperti itu dan mengurangi kemarahan Anda.
5. Bersikaplah Proaktif:Â Alih-alih menunggu kemarahan muncul, cobalah untuk mengantisipasi situasi yang dapat memicu kemarahan Anda dan merencanakan respons yang lebih baik.
Marah, Sabar, dan Intelegensi Emosi
Keterampilan mengelola kemarahan dan bersabar sangat terkait dengan intelegensi emosional (IE). Intelegensi emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Orang dengan intelegensi emosional yang tinggi cenderung lebih baik dalam mengelola kemarahan mereka, karena mereka dapat mengenali perasaan mereka, memahami penyebabnya, dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat.
Studi menunjukkan bahwa individu dengan intelegensi emosional yang tinggi mampu mengendalikan kemarahan mereka dengan lebih efektif, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menjaga hubungan yang lebih sehat. Dengan demikian, mengembangkan intelegensi emosional dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam mengelola kemarahan dan berlatih kesabaran.
Kesimpulan
Marah adalah emosi yang wajar dan dapat dimengerti, tetapi penting untuk mengelolanya dengan baik agar tidak berdampak negatif pada diri sendiri dan orang lain. Memahami marah sebagai mekanisme pelepasan katup pengaman, serta mengenali akibat dari marah tak terkendali, dapat membantu kita lebih bijaksana dalam bereaksi.
Dengan menerapkan cara-cara untuk marah yang baik dan lebih memilih sabar, kita dapat menjaga kesehatan mental dan fisik, serta meningkatkan intelegensi emosi.(KH)
SUMBER & BACAAN LANJUTAN
Anger: Wisdom for Cooling the Flames** oleh Thich Nhat Hanh
The Dance of Anger oleh Harriet Lerner
Emotional Intelligence oleh Daniel Goleman