- Stigma dan Ketakutan.
Dalam banyak kasus, budaya yang menganggap tabu untuk membahas masalah seksual membuat korban enggan untuk melapor. Sebagaimana contoh diatas bahwa pelapor justru diberi sanksi alih- alih dipuji dan diberi medali. Keadaan ini membuat penyimpangan di pesantren menjadi sistemik yang akhirnya merusak kepercayaan publik terhadap pesantren.
- Mitos seputar Ustadz
Ustadz sering dimitoskan sebagai ulama yang tidak bisa berbuat salah. Melawan ulama berarti durhaka terhadap Tuhan. Seorang santri yang didatangi ustadznya harus merasa beruntung karena akan mendapat berkah yang banyak dari Tuhan. Ide ide seperti ini yang tidak didasari nalar sehat telah memenjara para santri bertahun-tahun. Dan ini seharusnya diberantas dengan edukasi bahwa ustadz juga manusia biasa yang bisa terjerumus pada dosa kecil atau besar sekalipun. Dia bukan dewa yang harus diciumi kakinya, atau yang jika meminum air liurnya bisa mendapat betkah.
3. Dampak pada Korban
Pelecehan seksual dapat berdampak signifikan pada korban, termasuk:
- Trauma Psikologis.
Korban sering mengalami kecemasan, depresi, dan trauma yang berkepanjangan.
- Stigma Sosial.
Selain dampak psikologis, korban juga sering kali menghadapi stigma sosial, yang dapat mengisolasi mereka dari komunitas.
- Pendidikan Terhambat.