Mohon tunggu...
Kris Hadiwiardjo
Kris Hadiwiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Eks Penulis Artikel Bisnis, Ekonomi, Teknologi Harian Pelita

Penulis adalah peminat bidang teknologi, Komputer, Artificial Intelligence, Psikologi dan masalah masalah sosial politik yang menjadi perbincangan umum serta melakukan berbagai training yang bekenaan dengan self improvement, human development dan pendidikan umum berkelanjutan bagi lanjut usia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hoax, Penipuan dari Masa ke Masa, dan Akal Sehat

21 September 2024   13:02 Diperbarui: 21 September 2024   19:28 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hoax, Penipuan dari Masa ke Masa, dan Akal Sehat.

Hoax atau penipuan adalah fenomena yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoax didefinisikan sebagai berita atau informasi palsu. Meskipun umat manusia dianggap sebagai makhluk rasional yang dikaruniai akal, kenyataannya kita sering kali lebih dikuasai emosi daripada proses berpikir rasional, sehingga mudah tertipu oleh informasi palsu. Hal ini terlihat dari berbagai kasus penipuan yang berulang sepanjang sejarah hingga zaman modern, terutama dengan adanya media sosial dan kecerdasan buatan (AI), yang menjadi sarana efektif untuk menyebarkan hoax dan penipuan.

Contoh Penipuan dari Masa ke Masa

1. Penipuan Cut Zahara Fona (1970-an)
 
Pada awal 1970-an, Cut Zahara Fona membuat heboh seluruh Indonesia dengan klaim luar biasa bahwa janin di dalam kandungannya bisa berbicara, melantunkan adzan, dan membaca ayat suci Al-Qur'an. Kepercayaan masyarakat terhadap penipuan ini bahkan membuatnya masuk ke Istana Wakil Presiden saat itu, Adam Malik. Penipuan ini menunjukkan betapa manusia lebih mudah tergerak oleh emosi dan sensasi daripada berpikir kritis terhadap hal-hal yang tidak masuk akal.

2. Penipuan Blue Energy Era SBY (2008)
 
Kasus ini terjadi ketika Joko Surapto dan kelompoknya berhasil meyakinkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang bahan bakar berbahan dasar air, yang disebut "blue energy." Proyek ini bahkan memicu pembangunan pabrik di dekat rumah SBY. Padahal, secara ilmiah, klaim ini tidak dapat dibuktikan, tetapi dukungan politik dan ketertarikan pada solusi energi yang revolusioner mengesampingkan proses analisis rasional.

3. Penipuan Investasi Bodong Kampoeng Kurma (2023)

Kampoeng Kurma menawarkan kavling tanah yang dijanjikan akan ditanami pohon kurma dan hasilnya dibagikan kepada investor. Namun, kenyataannya proyek ini gagal, dan perusahaan tersebut dinyatakan pailit. Investor yang tertarik dengan janji keuntungan besar tanpa memikirkan risiko justru mengalami kerugian besar.

4. Penipuan 212 Mart (2023)

Komunitas Koperasi Syariah 212 Mart di Samarinda dilaporkan ke polisi oleh para investornya. Koperasi ini diduga melakukan penggelapan dana investasi hingga Rp 2 miliar. Meski banyak yang terlibat karena percaya pada nilai-nilai syariah, kenyataannya penipuan ini terjadi karena masyarakat lebih mengedepankan keyakinan daripada melakukan pengecekan rasional atas model bisnis tersebut.

5. Penipuan Penggandaan Uang Slamet Tohari (2023)

Slamet Tohari di Banjarnegara melakukan penipuan dengan mengaku sebagai dukun yang mampu menggandakan uang. Lebih parahnya, ia membunuh 11 korbannya dan menguburkan mereka di perkebunan. Kasus ini menyoroti bahwa di tengah kemajuan zaman, masih banyak orang yang terjebak dalam ilusi mendapatkan kekayaan secara instan melalui cara-cara mistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun