Mohon tunggu...
kresnap
kresnap Mohon Tunggu... karyawan swasta -

IG: middleclasstraveller Website: middleclasstraveller.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Menjenguk" Mumi Berusia Ratusan Tahun di Tengah Benua Eropa, Berani?

22 September 2017   16:27 Diperbarui: 23 September 2017   19:58 4891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua hal di sini yang menarik perhatian saya. Pertama, tepat di atas gerbang utama terdapat hiasan berbentuk lima pucuk menara, namun menara yang terletak di tengah-tengah justru miring ke arah jalan. Konon, ini merupakan ekspresi kekesalan sang desainer, Antonin Pilgram, yang upahnya tak kunjung dibayarkan oleh dewan kota (ada juga yang mengatakan bahwa sang desainer tengah mabuk berat sehingga pandangannya agak miring). 

Terserah mana yang Anda percayai. Hal yang kedua adalah patung buaya yang digantung di dekat pintu masuk, yang dianggap menggambarkan sosok naga atau monster penyebar wabah penyakit di kota tersebut. Sayang, hari sudah menjelang malam, sehingga saya tidak dapat naik ke menaranya untuk menikmati pemandangan sekitar dari ketinggian 63 meter.

Old Town Hall
Old Town Hall
Old Town Hall
Old Town Hall
Patung Buaya di Old Town Hall
Patung Buaya di Old Town Hall
Sebelum bertolak kembali ke hostel, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi sebuah pub lokal untuk mencicipi hidangan setempat, dengan menggunakan tram. Menariknya (sekaligus mengesalkan), karcis tram di sini tidak dijual di mesin otomat (seperti di Slowakia, misalnya) maupun tram itu sendiri, melainkan di kios-kios rokok (bertuliskan "Tabak")! Benar kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan.

Makan malam saya sendiri tidak terlalu berkesan karena hidangan yang saya inginkan ternyata terlalu besar untuk dimakan sendiri, dan pubtersebut tidak menyediakan hidangan berat lainnya.

Dengan berakhirnya makan malam tersebut, berakhir pulalah petualangan sehari saya di Brno. Saya pun kembali ke hostel untuk beristirahat sebelum mengejar bus selanjutnya esok subuh menuju Krakow, Polandia.

(Tulisan ini merupakan bagian dari catatan perjalanan saya ke Eropa Tengah)
Instagram: instagram.com/middleclasstraveller

Catatan Kaki

  • Jika Anda berkesempatan mengunjungi Brno dan memiliki waktu yang lebih luang, inilah beberapa tempat menarik lain yang bisa Anda pertimbangkan, seperti pilberk Castle (atau Spielberg Castle), Tugendhat Villa, Basilica of the Assumption of Our Lady, dan Vegetable Market. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi www.gotobrno.cz/en/explore-brno/go-to-brnos-top-destinations/.
  • Anda juga dapat mengikuti walking tourgratis selama bulan Mei hingga September mulai pukul 11 pagi. Perlu dicatat bahwa tur gratis ini biasanya tidak termasuk karcis masuk ke tempat-tempat wisata. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi www.facebook.com/brnofreewalkingtours/.
  • Air keran di Republik Ceko (dan banyak negara di Eropa) dapat diminum langsung. Jadi cukup bawa satu botol air mineral ketika bepergian dan isi ulang di keran-keran terdekat. Anda juga bisa bertanya ketika makan di restoran, apakah mereka menyediakan air keran (tap water) untuk diminum.
  • Selama perjalanan saya kali ini dari Istanbul (Turki) ke Krakow (Polandia), saya menggunakan Flexiroam, paket data roamingsuper hemat tanpa perlu dual sim dengan kecepatan 4G di tempat-tempat tertentu.
  • Saya menggunakan Booking.com untuk memesan kamar hostel, karena harganya kompetitif, dapat dilihat dalam berbagai mata uang, dan prosesnya cepat dan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun