Hingga akhirnya, aku menemukan wajah-wajah pilihan jiwaku, wajah-wajah yang siap mengajakku terbang tinggi hingga ke angkasa biru untuk mencapai asa yang belum saatnya terwujud untukku.
Perlahan, aku mulai mengenal sejuta wajah yang hadir, wajah yang penuh kebijaksanaan dan memberiku pengajaran, kusimpan dengan rapi dan kuingat dalam bejana nuraniku untuk sekali waktu kubuka kembali.
Sedangkan wajah yang menjijikkan tentu saja ku buang dan kubakar hingga menjadi abu yang terbang terbawa angin, tak bersisa, walau sebesar debu sekalipun.
Maafkan, karena pagi ini aku belum dapat menyapamu dengan memberikan rating ataupun apresiasi di beranda para pemujamu.
Aku hanya memiliki waktu untuk mengintip ulang kehadiranmu di beranda yang memberiku kesan terdalam untuk kuingat sepanjang hari ini.
Kesan yang begitu mempesona hingga akan membantu dan menuntunku menentukan langkahku sepanjang hari ini.
Kesan yang mengingatkanku agar selalu bercermin pada diri sendiri sebelum memberi cermin itu kepada orang lain.
Nanti setelah agak senggang, aku akan datang untuk berduaan dan bermesraan denganmu seperti hari-hari kemarin, dipenuhi senyuman yang mengurai semua lelah jiwa digantikan dengan gelora hati yang bahagiaÂ
Salam sayang dan rinduku selalu untukmu, Kompasiana
Berbagi Senyuman, 20 Desember 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI