SOD melindungi hampir semua sel hidup dari kerusakan akibat adanya radikal bebas Oksigen ini pertama kali ditemukan oleh Irwin Fridofich dan Joe McCord dari Universitas Duke pada tahun 1968. SOD awalnya dikenal sebagai metalloprotein yang belum diketahui manfaatnya bagi tubuh ini merupakan ikatan antara protein dan logam yaitu Cu (tembaga), Zn (seng), Mg (Magnesium), Fe (besi) dan Ni (Nikel).
Kedua enzim tersebut berperan dalam pengikatan oksigen pada eritrosit dan nutrisi-nutrisi yang diperlukan dalam pembuatan eritrosit kembali. Dan ketika kedua enzim tersebut tidak berfungsi sebagaimana semestinya, maka akan berdampak pada kerusakan eritrosit pada tubuh kita.
Jadi intinya, melemahnya eritrosit tidak disebabkan oleh perubahan zaman, tapi karena pola hidup orang tersebut. Saat ini, orang-orang untuk bertahan hidup perlu untuk menjadi sibuk. Karena kesibukannya tersebut, orang tersebut jadi tidak memperhatikan kesehatan tubuhnya seperti untuk istirahat yang cukup dan memperoleh asupan gizi yang baik.Â
Istirahat yang kurang menyebabkan beberapa organ tubuh, seperti salah satunya otak, perlu bekerja lebih keras dan hal itu berdampak pada kebutuhan oksigen yang lebih sehingga eritrosit perlu bekerja lebih ekstra. Gizi yang tak terpenuhi mengakibatkan adanya "kecacatan" pada eritrosit. Kedua hal tersebut akan berdampak pada melemahnya eritrosit yang mengalir di tubuh kita.
Sekian dari saya, terima kasih dan semoga bermanfaat untuk kita semua!
Sumber: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Penerbit Erlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H