Mohon tunggu...
kristanto budiprabowo
kristanto budiprabowo Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup berbasis nilai

Appreciator - Pendeta - Motivator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tradisi dalam Transisi

26 September 2015   02:09 Diperbarui: 26 September 2015   11:41 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejenak belajar dari sejarah kita diingatkan bahwa transisi tradisi terjadi sangat masif ketika agama datang dari luar dan atau diundang berdasarkan kebutuhan setempat untuk memberdayakan cara hidup masyarakat menghadapi perubahan sosial. Sulit untuk melihat proses seperti ini sebagai pilihan atau konflik kepentingan. Tradisi berada dalam transisi nyatanya ketika dia bernegosiasi dengan kepentingan komunitas itu sendiri yang mau tak mau bersentuhan atau bahkan mengakomodasi secara kreatif sesuatu yang dianggap baru.

Peristiwa transisi yang dialami tradisi dalam sejarah dinamika politik bangsa kita ini juga memperlihatkan dinamika negosiasi yang sama. Tak jarang tradisi itu diperalat untuk memperbaiki citra politik kekuasaan, namun tak jarang pula tradisi berperan sebagai alat untuk melakukan kritik dan sikap oposisi terhadap politik kekuasaan. Apapun yang dialaminya, dalam masa transisi itu tradisi mengalami transformasi yang cukup signifikan.

Demikianlah sekarang masa transisi itu belum terurai cukup gamblang dan tegas bentuk transformasinya ketika berhadapan dengan semangat masif komunitas dalam mengkapitalisasi segala sesuatu, pun termasuk karya cipta terbaik komunal yang dimiliki oleh sebuah komunitas.

Ciptaan Baru

Dalam ruang transisi yang mengharuskan terjadinya transformasi terhadap tiap tradisi, maka sebenarnya tiap tradisi yang sedang dipraktekan adalah ciptaan baru komunal. Dia adalah hasil dari negosiasi pilihan bentuk dan pemaknaan, hasil dari kompromi pemaknaan dan penebaran pesan, dan akomodasi terhadap kebutuhan-kebutuhan dasar hidup manusia bahkan yang paling material sekalipun.

Terlibat dalam sebuah peristiwa tradisi adalah terlibat dalam peristiwa penciptaan baru. Karena tiap pihak, dari yang paling aktif hingga yang paling pasif yang terlibat, terpengaruh langsung atau tidak langsung, memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Merayakan peristiwa tradisi adalah ruang manusiawi kita masuk dalam proses penciptaan baru bagi masyarakat yang semakin manusiawi dan hidup dalam makna kebahagiaan sejati.

Rayakan tradisimu.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun