Mohon tunggu...
Adelina Pangestu
Adelina Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Language and Literature Student

English Translator | Document Translation Skills • Undergraduate Language and English Literature Student at Negeri Padang University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik dan Strategi Terjemahan Puisi oleh Adelina Pangestu

18 Oktober 2024   17:56 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:25 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi penerjemahan puisi ini melibatkan beberapa pendekatan untuk memastikan makna, nuansa emosional, dan keindahan bahasa asli tetap terjaga dalam bahasa target. Berikut adalah beberapa strategi yang digunakan:

1.Penerjemahan Literal dengan Penyesuaian
•Strategi: Terjemahan mendekati makna kata per kata, namun disesuaikan agar terdengar alami dalam bahasa target.
•Contoh: “mengalir dalam arteri Minangkabau” diterjemahkan menjadi “flowing through the veins of Minangkabau”. Kata “arteri” secara literal berarti “arteries”, tetapi diterjemahkan menjadi “veins” untuk menciptakan citra yang lebih halus dalam konteks bahasa Inggris.

2.Transposisi (Perubahan Kategori Gramatikal)
•Strategi: Mengubah kategori gramatikal (misalnya, dari kata benda menjadi kata sifat atau sebaliknya) agar lebih sesuai dengan struktur bahasa target.
•Contoh: “lahir seberkas cahaya” diterjemahkan menjadi “a radiant beam was born”, mengubah frasa menjadi struktur yang lebih alami dalam bahasa Inggris tanpa mengubah makna.

3.Penggunaan Metafora yang Setara
•Strategi: Mempertahankan atau mengganti metafora dengan metafora lain yang memiliki efek artistik serupa dalam bahasa target.
•Contoh: “seperti embun yang bersemedi di ujung dedaunan” diterjemahkan menjadi “like dew resting on the edges of leaves”. Terjemahan ini mempertahankan metafora embun yang tenang, meskipun “bersemedi” (yang berarti meditasi) diubah menjadi “resting” untuk mencocokkan dengan citraan yang lebih halus dalam bahasa Inggris.

4.Penambahan atau Penghilangan
•Strategi: Menambahkan atau menghilangkan elemen tertentu untuk menjaga kejelasan atau keindahan puisi dalam bahasa target.
•Contoh: “mengiris sunyi zaman” diterjemahkan menjadi “slicing through the silence of ages”. Kata “zaman” diterjemahkan menjadi “ages” yang memberikan nuansa waktu yang lebih luas, menambah kesan artistik dalam terjemahan bahasa Inggris.

5.Pengadaptasian Gaya dan Irama
•Strategi: Menyesuaikan gaya dan ritme puisi agar sesuai dengan konvensi puitis dalam bahasa target.
•Contoh: Struktur kalimat dalam terjemahan bahasa Inggris disesuaikan agar tetap mempertahankan aliran yang enak dibaca dan terdengar harmonis, seperti dalam baris “piercing the mists of time, slicing through the silence of ages”.

G. Evaluasi

Ini menunjukkan bahwa penerjemahan puisi dilakukan dengan baik melalui penerapan berbagai strategi yang mempertahankan akurasi makna, estetika, dan nuansa emosional dari teks asli. Penerjemahan literal dengan penyesuaian memastikan makna tetap jelas, sementara penggunaan metafora yang setara menjaga keindahan puitis dalam bahasa target. Penyesuaian struktur gramatikal dan gaya membantu menciptakan aliran yang alami dan harmonis dalam bahasa Inggris. Secara keseluruhan, terjemahan berhasil menyampaikan esensi puisi Minangkabau dengan tetap mempertahankan keindahan artistik dan kedalaman emosionalnya, meskipun beberapa penyesuaian dilakukan untuk mengakomodasi konvensi bahasa target.

H. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulannya, penerjemahan puisi memerlukan strategi yang tidak hanya berfokus pada akurasi makna, tetapi juga pada keindahan dan nuansa emosional teks asli. Dalam materi ini, strategi seperti penerjemahan literal dengan penyesuaian, transposisi, dan pengadaptasian metafora berhasil menjaga esensi dan estetika puisi. Namun, saran untuk peningkatan adalah untuk lebih mengeksplorasi fleksibilitas dalam memilih diksi yang mungkin lebih menggugah perasaan pembaca bahasa target, tanpa mengorbankan kesetiaan pada makna asli, sehingga terjemahan dapat memberikan dampak emosional yang sama kuatnya dengan versi aslinya.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun