Hi, everyone, apa kabar?
Masih sehat dan bahagia, bukan.
Sabtu lalu, mimin sudah mengajak kalian untuk mengikuti kegiatan offline sekaligus online dalam rangka malam tahun bersama anggota Koteka. Kali ini berlokasi di Bogor, tempat tinggal mas Ony Jamhari, ketua Koteka 2022.
Acara yang sudah digelar sejak pukul 16.00 sampai 22.00 itu dihadiri peserta Arjuna Booth Camp yang menjadi member Koteka offline untuk masa-masa mendatang.Â
Karena peserta zoom belum semua hadir, talkshow agak terlambat dimulai menunggu semua hadir alias diundur.Â
Mbak Yayat, mbak Muthiah dan kawan-kawan sudah nyemil rebusan makanan kecil seperti jagung, kacang godog, bakwan jamur dan ketela sambil menghirup air jahe.Â
Mas Taufik Irawan sudah  nggak sabar nyemplung di kolam renang mas Ony yang menggoda untuk diterjuni. Namun sayang, karena Desember adalah musim hujan bukan musim panas, terlalu dingin nampaknya untuk diceburin.Â
Kegiatan offline yang diwarnai karaokean ini makin seru meski hari makin gelap saja. Â Mungkin suatu hari harus ada Koteka Idol atau sejenisnya untuk mengapresiasi talenta teman-teman traveler yang nggak cuma doyan jalan-jalan dan makan-makan tapi juga nyanyi.Â
Dalam obrolan ringan, dibahas juga tentang kurang beruntungnya Koteka dan salah satu admin Koteka dalam meraih award di Kompasianival tahun 2023 ini. Diharapkan di tahun-tahun mendatang lebih hoki. Semoga apa yang kalian dan Koteka mimpikan akan terwujud. Maju teruuuusss.
Ditambahkan supaya member Koteka makin rajin menulis artikel jalan-jalan dan tentu saja tidak lupa menyematkan hastag "Koteka" atau "Komunitas Traveler Kompasiana." Selama ini pak Sutiono yang paling rajin menulis artikel tentang Kotekatalk dan perjalanan pribadi. Juga pak Taufik Uieks. Per tahun 2023 akan ada apresiasi bagi member Koteka yang rajin menulis tentang travel dan terpilih oleh admin, sebagai Koteka of the month, dengan hadiah kaos Koteka.Â
Sama halnya dengan ide Koteka of the year yang akan diadakan setiap tahun, dianugerahkan kepada siapa saja yang berkontribusi di Koteka dan pariwisata Indonesia. Tahun ini, admin baru Koteka 2023 memilih mas Ony Jamhari. Ia telah banyak berjasa dalam memajukan komunitas sejak bergabung bersama admin, mengatur komunitas selama 2023, mensponsori link 122 Kotekatalk dalam zoom dan mendukung promosi pariwisata Indonesia. Selamat dan sukses!
Kembali ke acara malam tahun baru. Suasana agak sedikit heboh karena putra pak Taufik menghilang sehingga membuat tuan rumah dan security turun tangan. Nggak tahunya, si putra pergi ke Indomaret untuk mencari minuman tapi tanpa pamit sedangkan HP-nya mati karena low batt.
Mimin sangat berterima kasih atas kebaikan dan ide mas Ony mengundang member Koteka offline dan online dalam acara kumpul santai ini di rumah pribadi. Â Semoga bisa diulang di tahun mendatang.
Pulangnya, banyak peserta yang naik KRL. Dari Manggarai ke Tanah Abang sampai menunggu 2 jam karena penumpang menumpuk. Tanah Abang ke Sumara juga full. Â Ada acara dorong-dorongan antara yang keluar dan masuk karena nggak sabar. Sebaiknya yang keluar didahulukan baru yang masuk kemudian. Sedangkan dari Bogor ke Manggarai lebih beruntung, lebih baik kondisinya, nggak perlu lama menunggu. Â Romantika tahun baru dalam wajah transportasi Indonesia, mewarnai pemandangan banjir di beberapa daerah seperti di kota Semarang.Â
Nah, selain admin Koteka mas Ony Jamhari yang ketua Koteka 2022, hadir dalam acara tiga generasi baru untuk kepengurusan Koteka tahun 2023; Nurul Dwi Larasati, Ednadus  Harjaka dan Mira Habibah. Mereka bertiga ini akan bertugas untuk pertama kalinya dalam kegiatan offline di Sukabumi Januari ini. Selamat dan sukses, ya untuk trio ini.Â
Sedangkan Ketua Koteka 2023, Gana Stegmann yang sempat masuk zoom sejak pukul 16.00, sempat menghilang 30 menit kemudian karena dalam perjalanan pulang dari Ravensburg ke rumah.Â
Ia baru saja melaksanakan program charity bersama 200 anak Jerman yang mengumpulkan uang untuk Indonesia, mengingat 4 biarawati di gereja Liebfrauen adalah dari Indonesia (suster Brigita and co). Sekretaris Koteka 2022 itu baru saja mengajari anak-anak tersebut untuk belajar tari Saman dari Aceh dan Poco-poco dari Maluku selama 2 jam.Â
Mbak Gana juga tampil dalam acara misa, menarikan tari Golek Manis dari Jawa atau di Jerman disebut "himlische Nymphe" alias peri dari kahyangan. Soft diplomacy yang tentu saja sevisi-misi dengan Koteka, mempromosikan Indonesia di seluruh dunia.
Baiklah. Tahun ini, lima sekawan; Gana, Ony, Nurul, Mira dan Ednadus akan bahu-membahu  menjalankan program offline dan online seperti biasa. Hanya saja, tanpa mengesampingkan kualitas kegiatan, kuantitas zoom akan dikurangi dan sebaliknya, kuantitas trip akan diperbanyak mengingat banyak kelonggaran dan inshaallah kemudahan yang ingin ditembus Koteka untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di tingkat lokal dan internasional.Â
Koteka offline selain dengan one day tour, akan ada Koteka academy atau Koteka training bekerjasama dengan Dejavato, untuk mengirim beberapa member dan atau admin untuk belajar bersosialisasi dengan masyarakat dan relawan dari seluruh dunia dengan menggunakan bahasa Inggris dalam program rutin "Weekend camp" di Kabupaten Semarang.Â
Program lain seperti kunjungan dan peliputan desa wisata menjadi rencana Koteka offline yang juga ingin dilaksanakan tahun ini. Pokoknya Koteka pengen asyik-asyik aja, deh. Mohon doanya.
Oh, iya. Tentang profil para adminnya, adalah sebagai berikut; Gana Stegmann asal Semarang adalah ibu muda berputra 3, salah satu pendiri Koteka pada 20 April  2015 bersama Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Arif Lukman Hakim, Iskandar Zulkarnaen, Ella Nurlela (setelah mendapat ilham dari founder yang waktu itu CEO Kompasiana, Pepih Nugraha). Â
Saat ini mbak Gana sedang menempuh study Jurusan Pendidikan Sosial  di Fritz- Erler - Schule di Tuttlingen, Jerman. Tahun 2022, Gana telah menjalankan tugas selaku sekretaris yang mengurusi segala tetek -bengek surat-menyurat Koteka ke lembaga resmi maupun swasta dalam rangka kegiatan online dan offline Koteka di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Mas Ony Jamhari asli Yogyakarta adalah CEO dari SGPP atau School of Government and Public Policy di Bogor. Selama 2022 mas Ony menjalankan tugas sebagai Koteka dalam mengatur Komunitas yang concern di bidang pariwisata. Kesibukannya tidak menghalangi mas Ony untuk berbisnis jamur sebagai kegiatan sampingan yang mungkin nanti akan menjadi kegiatan penting di masa pensiun. Hobi tenis dan naik sepedanya sangat senada dengan kegiatan aktif jalan-jalan di tanah air maupun seluruh dunia.Â
Nurul Dwi Larasati adalah ibu muda yang aktif sebagai influencer di Instagram. Banyak produk yang ia endorse, mulai dari popok bayi sampai kosmetik. Pokoknya wanita muda ini sangat energik. Kepiawaiannya menyanyi sudah nggak asing lagi dipamerkan dalam acara karaoke di Koteka offline. Lifestyle blogger ini juga punya blog pribadi di "curhatlarasati." Talenta dalam mengorganisir kegiatan offline sudah dibuktikan dalam kegiatan Koteka seperti di Bogor camp dan Arjuna Booth Camp.Â
Mira Habibah adalah pendiri komunitas Warga Kota (Kompasianer Purwakarta) bersama admin lainnya. Sejak beberapa bulan lalu, ia mengundurkan diri dari komunitas dan menerima pinangan Koteka untuk menjadi admin Koteka di tim Offline tahun 2023.
Mira adalah tenaga pengajar yang sangat concern di bidang pendidikan. Selain itu, menjadi guide wisata sudah dilakoninya sebelum bergabung dengan Koteka. Intinya, dunia travel adalah panggilan hatinya. Cocok pakai banget, jika ia bergabung dengan admin Koteka.
Ednadus Harjaka adalah cowok muda yang dulu pernah belajar menjadi designer graphis. Sekarang ini ia sedang ingin mencari pengalaman banyak di bidang wisata. Nadus, begitu panggilan admin baru kita ini, juga instagram influencer dengan follower lebih dari 10.000.Â
Blogger techno ini juga punya blog pribadi di "Dibukabox." Namanya anak muda, perjalanan ke tempat-tempat lokal seperti Bogor, Tulungagung, Jakarta, Bromo dan sekitarnya sudah nggak asing lagi untuknya.Â
Pengalaman berkumpul bersama teman-teman influencer, blogger dan traveler memperkaya perspektif, cara pandangnya terhadap dunia. Pokoknya keren.
Akhirnya, mimin cuma  mau minta doa Kompasianer semua, supaya kinerja dan hubungan para admin tahun 2023 ini joss forever. Oh iya selain lima sekawan (Gana-Ony-Nurul-Mira-Nadus) sebagai pengurus 2023, masih ada admin Diaz di Aceh dan Nanang di Malang. Semangat!
"Ke Bogor jangan lupa ke istana. Di Bogor ada bunga Raflesia. Bersama Komunitas Traveler Kompasiana, kita bangkitkan pariwisata Indonesia." (Sandiaga Uno, Kotekatalk-83, 2 April 2022).
Happy New Year!
Salam Koteka. (GS).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H