Yang ingin mengais rejeki di sana? Satu pesan dari bapak Konjen; bekerjalah di sektor selain bagian domestik, yang banyak dicap orang sebagai TKI/TKW.Â
Banyak kasus yang merepotkan negara sehingga ada keputusan dari pemerintahan RI bahwa pengiriman asisten rumah tangga di 19 negara di Timur Tengah  dihentikan.Â
Saat ini, bapak Konjen dan tim sedang menangani kasus yang sudah 5 tahun belum juga tuntas. WNI kita dituntut hukuman mati dan tim berusaha memintakan maaf pada keluarga yang menuntut.Â
Betul, jangan memalukan negara dan menyusahkan abdi negara. Jika ingin bekerja di sana, bapak Candra sangat mendukung, asal di sektor lain seperti hospitality (restoran, cafe, hotel, tempat wisata), lebih bagus lagi kalau sebagai para ahli di bidang teknik, kedokteran, pendidikan atau bisnis.
KJRI memang berusaha memberikan pelayanan terbaik, melindungi WNI di wilayah Dubai. Bantuan misalnya berupa sokongan finansial, hukum (polisi, hakim, pendampingan, santunan di penjara, pemaafaan dari keluarga korban) dan masih banyak lagi.
Beberapa pertanyaan dilontarkan mahasiswa UPGRIS Semarang. Selain informasi beasiswa di sana, ada pertanyaan tentang "ministry of happines." Dijelaskan bapak Konjen bahwa departemen ini sudah tidak ada dan bergabung dengan departemen lain.Â
Kementerian kebahagiaan itu dulunya memang berkompeten dalam mengurusi tetek bengek di negara itu supaya semua berjalan dengan baik, supaya orang bahagia dan nyaman berada di UEA. Sekarang bisa saja ditiadakan karena dirasa semua sudah merasa aman, nyaman dan bahagia.
Terima kasih atas kehadiran bapak Konsul Jendral Konsulat Jendral Republik Indonesia di Dubai dan team KJRI yang mendukung lancarnya acara. Semoga kerjasama akan berlanjut, seperti rancangan "Workshop content creator bersama Kompasiana." Kita tunggu, ya.
Baiklah, dari Dubai, Komunitas Traveler Kompasiana mengajak kalian untuk kembali ke bumi nusantara. Koteka ingin berbagi seri "Wonderful Indonesia" supaya kita semakin cinta Indonesia dan nggak akan pernah melupakan keindahannya di manapun kita berada.Â
Yup. Kali ini ke Bali. Di sana ada I Wayan Wardika, SST. Par. selaku founder Tegal Dukuh Camp, Taro, Bali. Selain itu beli Wayan juga menjadi Founder of Rumah kompos Taro (Now Yayasan Reka dan founder of The Fireflies Garden, Taro. Kunang-kunang, jangan kau pergi!
Taro? Desa Taro sendiri ada di kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Daerah yang memiliki aneka ragam keindahan alam dan budaya sejak abad-8. Mau ke sana?Â