Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Online Artikel Utama

Kotekatalk-109: "Wonderful Indonesia, Peran Desa Wisata dalam Mendukung G-20 & Recovery Tourism"

30 September 2022   07:00 Diperbarui: 30 September 2022   10:45 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabtu ini kita ke Bali! (dok.Koteka/Canva)

Yang ingin mengais rejeki di sana? Satu pesan dari bapak Konjen; bekerjalah di sektor selain bagian domestik, yang banyak dicap orang sebagai TKI/TKW. 

Banyak kasus yang merepotkan negara sehingga ada keputusan dari pemerintahan RI bahwa pengiriman asisten rumah tangga di 19 negara di Timur Tengah  dihentikan. 

Saat ini, bapak Konjen dan tim sedang menangani kasus yang sudah 5 tahun belum juga tuntas. WNI kita dituntut hukuman mati dan tim berusaha memintakan maaf pada keluarga yang menuntut. 

Betul, jangan memalukan negara dan menyusahkan abdi negara. Jika ingin bekerja di sana, bapak Candra sangat mendukung, asal di sektor lain seperti hospitality (restoran, cafe, hotel, tempat wisata), lebih bagus lagi kalau sebagai para ahli di bidang teknik, kedokteran, pendidikan atau bisnis.

KJRI memang berusaha memberikan pelayanan terbaik, melindungi WNI di wilayah Dubai. Bantuan misalnya berupa sokongan finansial, hukum (polisi, hakim, pendampingan, santunan di penjara, pemaafaan dari keluarga korban) dan masih banyak lagi.

Beberapa pertanyaan dilontarkan mahasiswa UPGRIS Semarang. Selain informasi beasiswa di sana, ada pertanyaan tentang "ministry of happines." Dijelaskan bapak Konjen bahwa departemen ini sudah tidak ada dan bergabung dengan departemen lain. 

Kementerian kebahagiaan itu dulunya memang berkompeten dalam mengurusi tetek bengek di negara itu supaya semua berjalan dengan baik, supaya orang bahagia dan nyaman berada di UEA. Sekarang bisa saja ditiadakan karena dirasa semua sudah merasa aman, nyaman dan bahagia.

Terima kasih atas kehadiran bapak Konsul Jendral Konsulat Jendral Republik Indonesia di Dubai dan team KJRI yang mendukung lancarnya acara. Semoga kerjasama akan berlanjut, seperti rancangan "Workshop content creator bersama Kompasiana." Kita tunggu, ya.

Baiklah, dari Dubai, Komunitas Traveler Kompasiana mengajak kalian untuk kembali ke bumi nusantara. Koteka ingin berbagi seri "Wonderful Indonesia" supaya kita semakin cinta Indonesia dan nggak akan pernah melupakan keindahannya di manapun kita berada. 

Yup. Kali ini ke Bali. Di sana ada I Wayan Wardika, SST. Par. selaku founder Tegal Dukuh Camp, Taro, Bali. Selain itu beli Wayan juga menjadi Founder of Rumah kompos Taro (Now Yayasan Reka dan founder of The Fireflies Garden, Taro. Kunang-kunang, jangan kau pergi!

Taro? Desa Taro sendiri ada di kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Daerah yang memiliki aneka ragam keindahan alam dan budaya sejak abad-8. Mau ke sana? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Online Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun