Mengingat 56 peserta kebanyakan adalah dosen dan mahasiswa, selain traveler, mbak Nelly menceritakan banyak mahasiswa yang mendapat beasiswa ke negeri UEA ini. Terutama di Universitas Al Qasimia, Sharjah.Â
Sharjah adalah satu dari 7 negara bagian Uni Emirate Arab. Untuk informasi selengkapnya, bisa ditanyakan langsung ke PPI di Dubai. Nomornya sudah dibagi dalam kolom chat zoom waktu itu.Â
Sembari menunggu bapak Konjen kembali ke ruangan talkshow, moderator memutarkan clip dari instagramnya yang menunjukkan kehebohan landmarks di Dubai.Â
Misalnya kelap-kelip lampu gedung Burj Kalifa, liukan air muncrat di depan Dubai Mall yang diiringi lagu-lagu kesukaan Syeh dan Sky Walk (bisa dinikmati dengan gratis setiap hari mulai pukul 18.00), bagi para travelers yang doyan adu adrenalin karena lantai yang dipijak adalah gelas.Â
Serasa berjalan di atas udara. Padahal di bawahnya adalah sliweran mobil yang tampak kecil seperti tamiya dan gedung yang menjulang serasa mencakar kaki. Berani mencoba? Ketiganya  masuk dalam kategori  "must visit."Â
Selain itu, moderator menampilkan layarnya untuk berbagi video youtube durasi 10 menit yang menggambarkan keindahan tempat wisata buatan manusia di sana, yang bisa dikunjungi. Karena harganya nggak murah, nabung dulu, yuk!
Tak berapa lama, bapak Konsul Jendral memasuki ruangan. Bapak Candra memasuki wilayah Dubai sejak September 2021. Iya, masih dalam suasana pandemi, masih banyak aturan ketat di sana. Namun, negara itu segera mengganti peraturan sehingga daerahnya ramai dikunjungi warga dunia.
Bapak Candra, penyuka kuliner ini memang tidak banyak menjelajah Dubai hingga 2022 ini karena kesibukan beliau menjadi pimpinan KJRI Dubai, namun untuk tempat wisata mainstream sejenis Burj Kalifa sudah beliau kunjungi.Â
Bapak Konjen memandang bahwa Dubai cerdik mengantisipasi kehabisan minyak yang sudah disedot tahun 1970-an. Mengubah kota menjadi metropolis dan nyaman bagi seluruh warga dunia, membuatnya menjadi incaran para travelers.Â
Ide brilian membuat gedung pencakar langit yang bisa menjadi obyek wisata, tempat tinggal bagi warga asing yang bekerja sebagai para ahli di bidangnya di sana, tidak adanya pemungutan pajak, menjadi iming-iming setiap orang "Living in Dubai." Bapak Konjen juga menyarakan kita untuk menyaksikan sendiri kota lama Dubai.Â
Kota yang menjadi cikal bakal Dubai ini menawan dan menarik untuk diteliti detilnya. Termasuk Gold Shouk dan Spice Shouk yang menjadi bukti nyata betapa dunia perdagangan di Dubai yang sudah turun-temurun ada, memiliki pelabuhan yang kuat dan luas. Nah, kalian ikut terpikat pesona Dubai untuk kuliah, kerja atau jalan-jalan?