"Melalui nama Rinjani saja, setiap tahun sudah cukup banyak event olahraga wisata yang telah rutin dilaksanakan. Mountain bike, program Seven Summit, dan banyak lagi yang lainnya. Bukan tidak mungkin, event-event ini bisa disinergikan dengan event sejenis yang kemudian membuat wisatawan dapat mendatangi Rinjani sekaligus Mandalika dalam satu kali kunjungan mereka," jelas Mohammad Farid Zaini, Event Director Rinjani Geopark Sport Tourism Festival.
Kembali ke sebagian ulasan di atas, contoh perpaduan yang bisa dilakukan misalnya event paralayang atau paragliding. Di area yang dekat dengan Mandalika, terdapat Pantai Areguling yang terkenal sebagai spot paragliding.
Sementara di salah satu bukit di area Gunung Rinjani, terdapat pula aktivitas yang sama. Jika dua spot ini kemudian menjadi satu venue untuk lomba paragliding, nantinya peserta dapat merasakan pengalaman berada di spot pantai serta kawasan pegunungan Lombok sekaligus.
Pemisalan di atas tentu terbuka untuk dilakukan ke jenis olahraga wisata lain. Seperti penggunaan Sirkuit Internasional Mandalika untuk olahraga sepeda atau maraton. Trek luar dari sirkuit sangat bisa digunakan untuk dua jenis olahraga wisata ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi satu event rutin. Entah bulanan atau dihitung per kuartal termin dalam setahun.
Dua sesi dari rangkaian utama Konferensi Internasional Mandalika menyisakan deretan pekerjaan berikutnya bagi para hexa helix stakeholder kepariwisataan Lombok khususnya, serta NTB umumnya. Mandalika tidak harus memprioritaskan event balap motor saja, tetapi potensi lain yang masih selalu bisa dikembangkan optimal seperti spot gastronomi dan ragam jenis olahraga wisata lainnya.
Sinergi lintas sektor, pemisalan lainnya, bisa diterapkan ke destinasi-destinasi desa wisata. Baik di kawasan inti, penyangga, maupun destinasi wisata yang terdapat di provinsi yang diapit dua destinasi wisata dunia, Bali dan Labuan Bajo. Bukan pekerjaan mudah, tapi juga bukan sesuatu yang mustahil untuk bisa terwujud.
*Lombok, 7 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H