PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir yang biasa kita kenal dengan singkatan JNE  menyelenggarakan Talkshow  JNE kopiwriting di Enam daerah se Indonesia selama tahun 2019,dan salah satunya di kota Cirebon.pada acara tersebut,JNE bareng Kompasiana mengundang Kompasianer dari Cirebon dan Indramayu beserta Media Online dan media cetak turut hadir pada acara tersebut.
JNE Kopiwriting kali ini bertempat di cafe Olive Bistro pada hari Rabu 30 Oktober 2019,berhubung di Cirebon merupakan daerah yang strategis,dekat dengan Bandara Internasional Kertajati dan mudahnya akses jalan Tol Serta banyaknya Industri Pengrajin Batik,Pengrajin Rotan yang penjualannya sampai keseluruh Nusantara bahkan mancanegara,Talkshow JNE Kopiwriting ini bertema "Digitalisasi Dorong UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional".
Pada kesempatan tersebut hadir juga Narasumber dari Deputy Manager Sales & Marketing JNE Cirebon  yaitu Mas Firman Ramadhan ,ada Mas selaku Marketing Manager BT Batik Trusmi.juga hadir Bapak Drs. Saefudin Jufri dari Kepala Bidang Perdagangan,Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah kota Cirebon.
Drs. Saefudin Jufri atau biasa di panggil dengan nama panggilan Pak Jufri menerangkan bahwa Potensi Usaha di daerah Cirebon saat ini masih dikelola dalam lingkup usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sebagian besar mengandalkan promosi dan penjualan melalui media online. Strategi marketing dengan memanfaatkan media online itulah diharapkan mampu membuat UMKM di Cirebon tak hanya dapat memperkenalkan produknya di pasar lokal saja tapi juga mampu menembus pasar internasional.
Pak Jufri juga menjelaskan Program Pengembangan UMKM di Kota Cirebon. di antaranya adalah :
1. Pembangunan sarana Pemasaran Produk-produk UMKMÂ
2. Pelatihan KewirausahaanÂ
3. Meningkatkan kerjasama/kemitraan UMKMÂ
4. Mengembangkan Informasi dan fasilitasi Akses PermodalanÂ
5. Pembinaan Kualitas Produk UMKMÂ
6. Bantuan Sarana dan Prasarana bagi UMKMÂ
7. Fasilitasi Promosi (dalam & luar negeri)Â
8. Pelatihan Pemasaran (online & offline)Â
9. Pelatihan Teknis UMKMÂ
10. Fasilitasi Bantuan Kemasan
11. Pelatihan Manajemen UMKMÂ
12. Fasilitasi/bantuan Legalitas ProdukÂ
Selain menjelaskan Program pengembangan UMKM,pak Jufri juga menerangkan Solusi dan Tindak Lanjut Pengembangan UMKM Kota Cirebon,
antara lain mengadakan :
1.Pameran (Food Festival, Fashion, Craft)
2.Pelatihan Kemasan (Packaging)Â
3. Pelatihan KeterampilanÂ
   a. MembatikÂ
   b.Pengolahan buah dan hasil Laut
4.Pelatihan E-Commerce (Digital Marketing)
   a.Marketplace (Bukalapak & Shopee), TokopediaÂ
   b.Kerjasama dengan DKIS (Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistika)Â
   c.Facebook dan Instagram AdvertisingÂ
   d.UMKM Go OnlineÂ
   e.Belanja.com
5. Sosialisasi Akses Permodalan (Kerjasama CSR, Perbankan, OJK)Â
6. Fasilitasi PIRT, Halal, HAKIÂ
7. Fasilitasi Bantuan KemasanÂ
8. Pelatihan Manajemen KeuanganÂ
9. PembinaanÂ
10. Kunjungan/Study BandingÂ
11. Pengiriman MagangÂ
12. Fasilitasi kerjasama dengan buyer
Kemudian perwakilan dari JNE Cirebon mas Firman juga menjelaskan bahwa Ekpedisi JNE siap membantu Para Penggiat UMKM jika ada pesanan  mau mengirimkan hasil produksinya ke Luar daerah,baik lokal maupun luar negri.
pihak JNE siap membantu dari pengemasan dan mengambil ketempat pengirim dan mengirimkannya sampai tempat tujuan.
Selain itu,JNE Cirebon pada tahun 2020 mendatang akan mendirikan gudang penyimpanan pusat terbesar se wilayah 3 Cirebon.
JNE juga akan meluncurkan system JNE MEGA HUB yaitu system pengiriman paket menggunakan system sortir canggih serta menggunakan kode pos untuk meminimalkan kesalahan dalam pengiriman.
Mas Firman juga menceritakan tentang produk-produk yang paling sering dipaketkan untuk wilayah Cirebon,yakni 40% dari Fashion, 30% berupa produk kecantikan dan sisanya 30% terdiri dari barang-barang elektronik, mainan dan lain sebagainya.
Di Cirebon sendiri,JNE sudah sering mengadakan beberapa acara bersama UMKM daerah Cirebon,seperti dengan mengadakan seminar mengajak Online,marketplace event yang bekerja sama dengan Shopee,Tokopedia,dan Bukalapak.
Sementara itu mas Coky,yang sebagai perwakilan dari BT Batik Trusmi menceritakan awal berdirinya perusahan Batik Tersebut,awalnya pendiri BT Batik Trusmi yaitu ibu Sally Giovany mulanya seorang penjual kain Kafan untuk orang yang meninggal dunia,karena penjualan kain kafan ngga begitu ramai,Dia mencoba dari kain kafan itu membuat batik Tulis,setelah hasilnya bagus,muncullah ide untuk mengembangkan usaha kain kafannya sebagai dasar bahan Batik.
Berkat kegigihannya mempromosikan di media Online,kini usahanya dikenal di luar daerah,bahkan keluar negeri.kini sudah membuka cabang di beberapa daerah luar pulau jawa.
Melalui website resminya,yaitu btbatiktrusmi.com anda bisa memesan batik asli dari Cirebon milik ibu Sally Giovany.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H