Bahkan di Amerika sendiri banyak kaum homeless yang saking miskinnya tidak dapat memiliki baju. Jika fast food mendatangkan masalah food waste, maka fast fashion juga mendatangkan masalah fashion waste.Â
Industri Tekstil Dalam Negeri
Adalah salah satu alasan kenapa impor pakaian bekas dilarang. Selain tentu saja isu soal kesehatan. Tetapi terlepas dari legal atau tidaknya, jika terpaksa suatu saat nanti Kompasianer membeli "Cakar" karena tidak tahan melihat ada kemeja Massimo Dutti hanya seharga Rp. 30.000an dengan kondisi masih lumayan.Â
Usahakan untuk terlebih dahulu melakukan sterilisasi dengan direndam dengan antiseptic untuk membunuh kuman, merendam dalam air hangat untuk membunuh hewan-hewan kecil seperti kutu dan tungau atau bisa juga di dryclean di laundry tertentu yang lebih bisa menghilangkan noda dan memunculkan kembali warna yang pudar.Â
Walaupun banyak pro dan kontra soal baju bekas impor ini, yang jelas dengan memanfaatkan kembali barang yang sebenarnya masih bisa dipakai, merupakan salah satu cara mengurangi sampah dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, sebagai alasan pembenaran. Hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H