Babak pertama hanya dihiasi dengan 1 save Ramsdale atas sundulan Van Dijk memanfaatkan sepak pojok. Sedangkan yang lainnya berjalan alot namun tak terlalu berbahaya bagi kedua gawang.Â
Di babak ke dua, tentunya ke dua pelatih sudah saling mempelajari permainan masing-masing lawan dan memberikan instruksi-instruksi khusus.Â
Arsenal lebih dominan di awal babak ke dua. Momen yang paling krusial adalah sebuah kesalahan passing dari Thiago ke Allison. Bola malah lebih dekat ke Lacazzete yang hanya berhadapan dengan Allison. Bola tidak dishot oleh Lacazzete namun diofer ke Odegaard yang berdiri bebas. Namun sayang, bola tendangannya mampu ditepis Allison sehingga gagal menjadi gol.Â
Momen gagalnya Arsenal memanfaatkan blunder tersebut menjadi detail kecil penentu pemenang pertandingan kedua tim. Andaikan saja gol itu tercipta bagi Arsenal, mungkin saja mereka bisa mengontrol sisa pertandingan.Â
Namun disinilah kita menyaksikan kedewasaan para pemain Liverpool dibandingkan dengan skuad Arsenal. Meskipun blunder, pemain Liverpool tidak panik, namun mereka tetap tenang menggagalkan peluang gol Arsenal tersebut.Â
Sebaliknya pemain Arsenal kurang tenang dalam memanfaatkan peluang matang tersebut. Dan mungkin saja itu adalah peluang matang satu-satunya Arsenal dalam pertandingan ini.Â
Di lain sisi, Liverpool di babak kedua lebih berani untuk menusuk lewat bola-bola umpan datar, setelah bola lambung yang kurang efektif di babak pertama. Harus diakui bahwa pemain-pemain depan Liverpool dibuat sulit bergerak. Luis Diaz yang biasanya nyalip dari sayap tidak tampak kali ini melawan Arsenal. Â Ruang Diaz sangat sempit sehingga sulit mengembangkan permainannya. Tampak bahwa Klopp mulai menyiapkan Salah dan Firmino untuk masuk menggantikan Jota dan Diaz.Â
 Satu bola datar diumpankan Thiago ke depan berhasil menemui Jota. Meskipun dikawal beberapa pemain Arsenal, tendangan Jota tak mampu dihadang Ramsdale meskipun ditendang dari sudut sempit. Gol akhirnya tercipta pada menit 54 dan gemuruh penonton meledak semakin membakar semangat pemain Liverpool sekaligus merontokkan mental pemain-pemain Arsenal.
Thiago menebus kesalahannya dengan sebuah asist. Sedangkan Jota kembali membuktikan keefektifannya di depan gawang Arsenal. Satu shoot, satu gol.Â
Kembali, kiper Arsenal tidak begitu tenang dalam mengantisipasi tendangan Jota. Meskipun tendangan Jota memang keras tapi seharusnya bisa ditepis.Â
Setelah perayaan gol tersebut, Jota dan Diaz langsung diganti. Liverpool benar-benar naik daun setelah gol tersebut. Tekanan-tekanan yang dilancarkan Liverpool membuat lini belakang Arsenal kelihatan panik.Â