Sebelum pertandingan Arsenal menghadapi Liverpool di Emirates Stadium 17-03-22, Granit Xhaka, gelandang senior Arsenal mengungkapkan bahwa Arsenal telah mengantongi cara mengalahkan Liverpool. Granit Xhaka sedikit memberikan bocoran bagaimana cara kalahkan Liverpool yaitu dengan bermain kompak, mencetak gol secepat mungkin, lalu bertahan dengan baik.
Arteta, pelatih Arsenal, menyatakan bahwa Arsenal harus menaikkan level mereka untuk menjungkalkan Liverpool.Â
Perlu diakui bahwa tim Arsenalnya Arteta merupakan tim muda yang fantastis. Mereka adalah salah satu tim yang paling konsisten dibandingkan dengan tim lain musim ini selain 3 penghuni klasemen teratas.Â
Apa yang dikatakan oleh Granit benar adanya. Mereka sepertinya berupaya untuk mecetak gol sedini mungkin. Setelah itu, mereka akan bertahan rapat mempertahankan keunggulan tersebut. Karena dengan rapat bertahan maka Liverpool pasti sulit untuk membobol gawang Arsenal.Â
Mereka pasti belajar dari cara Inter megalahkan Liverpool 1-0 di Liga Champion. Lalu sedikit mengambil pengalaman permainan Brighton yang menjadi lawan terakhir Liverpool sebelum lawan Arsenal.Â
Tampak bahwa apa yang diperagakan oleh anak-anak Arsenal di lapangan, menggambarkan perlawanan Brighton sebelumnya terhadap Liverpool. Bahkan juga apa yang dilakukan oleh Inter.Â
Pressing ketat dan adu fisik nampak sekali dalam pertandingan ini. Hal ini menyebabkan permainan Liverpool tidak berkembang sebagaimana biasa.Â
Tentunya Jurgen Klopp sudah memastikan kondisi ini akan terjadi. Karena itu ia memasang 3 gelandang yang tidak biasanya ia pasang secara bersamaan, yaitu Hendarson, Thiago dan Fabinho. Ketiga pemain tengah ini merupakan kombinasi terkuat lini tengah yang dimiliki Liverpool, dan diturunkan untuk menghadapi Arsenal.Â
Biasanya, Klopp akan menggunakan dua saja dari mereka bertiga dan memainkan salah satu dari Keita atau Milner atau Ox atau Harvey. Ini menandakan bahwa Liverpool tahu betul kualitas Arsenal, dan untuk mengalahkan mereka, harus dengan skuat terbaik. Karena kemenangan atas Arsenal bersifat krusial dalam perburuan titel primier league musim ini.Â
Meskipun ke-tiga gelandang Liverpool ini terlihat lamban, dan tak banyak menusuk ke depan, namun mampu menetralkan setiap serangan berbahaya dari Arsenal. Mereka sebagai filter pertama gawang Liverpool. Karena itu, Arsenal juga sulit mengembangkan permainannya.Â
Babak pertama hanya dihiasi dengan 1 save Ramsdale atas sundulan Van Dijk memanfaatkan sepak pojok. Sedangkan yang lainnya berjalan alot namun tak terlalu berbahaya bagi kedua gawang.Â
Di babak ke dua, tentunya ke dua pelatih sudah saling mempelajari permainan masing-masing lawan dan memberikan instruksi-instruksi khusus.Â
Arsenal lebih dominan di awal babak ke dua. Momen yang paling krusial adalah sebuah kesalahan passing dari Thiago ke Allison. Bola malah lebih dekat ke Lacazzete yang hanya berhadapan dengan Allison. Bola tidak dishot oleh Lacazzete namun diofer ke Odegaard yang berdiri bebas. Namun sayang, bola tendangannya mampu ditepis Allison sehingga gagal menjadi gol.Â
Momen gagalnya Arsenal memanfaatkan blunder tersebut menjadi detail kecil penentu pemenang pertandingan kedua tim. Andaikan saja gol itu tercipta bagi Arsenal, mungkin saja mereka bisa mengontrol sisa pertandingan.Â
Namun disinilah kita menyaksikan kedewasaan para pemain Liverpool dibandingkan dengan skuad Arsenal. Meskipun blunder, pemain Liverpool tidak panik, namun mereka tetap tenang menggagalkan peluang gol Arsenal tersebut.Â
Sebaliknya pemain Arsenal kurang tenang dalam memanfaatkan peluang matang tersebut. Dan mungkin saja itu adalah peluang matang satu-satunya Arsenal dalam pertandingan ini.Â
Di lain sisi, Liverpool di babak kedua lebih berani untuk menusuk lewat bola-bola umpan datar, setelah bola lambung yang kurang efektif di babak pertama. Harus diakui bahwa pemain-pemain depan Liverpool dibuat sulit bergerak. Luis Diaz yang biasanya nyalip dari sayap tidak tampak kali ini melawan Arsenal. Â Ruang Diaz sangat sempit sehingga sulit mengembangkan permainannya. Tampak bahwa Klopp mulai menyiapkan Salah dan Firmino untuk masuk menggantikan Jota dan Diaz.Â
 Satu bola datar diumpankan Thiago ke depan berhasil menemui Jota. Meskipun dikawal beberapa pemain Arsenal, tendangan Jota tak mampu dihadang Ramsdale meskipun ditendang dari sudut sempit. Gol akhirnya tercipta pada menit 54 dan gemuruh penonton meledak semakin membakar semangat pemain Liverpool sekaligus merontokkan mental pemain-pemain Arsenal.
Thiago menebus kesalahannya dengan sebuah asist. Sedangkan Jota kembali membuktikan keefektifannya di depan gawang Arsenal. Satu shoot, satu gol.Â
Kembali, kiper Arsenal tidak begitu tenang dalam mengantisipasi tendangan Jota. Meskipun tendangan Jota memang keras tapi seharusnya bisa ditepis.Â
Setelah perayaan gol tersebut, Jota dan Diaz langsung diganti. Liverpool benar-benar naik daun setelah gol tersebut. Tekanan-tekanan yang dilancarkan Liverpool membuat lini belakang Arsenal kelihatan panik.Â
Kepanikan ini membuat Firmino merebut bola dari beberapa kumpulan pemain Arsenal lalu menciptakan kemelut di depan gawang Arsenal. Tendangan keras Salah hasil umpan Firmino berhasil ditepis Ramsdale namun bola yang sebetulnya dikuasai Saka direbut Robertson dan diumpan silang melewati kaki-kaki pemain Arsenal bahkan sang kiper Ramsdale.Â
Bola kiriman Robertson disentuh dengan cerdik oleh Firmino melewati keteak Ramsdale menjadi gol 8 menit kemudian setelah gol pertama. Firmino kembali membobol gawang favoritnya. Ia merayakannya dengan menemui para penggemar Liverpool di tribun.Â
Gol ke dua ini kembali mengindikasikan bahwa skuat Arsenal belum mampu tampil tenang menghadapi tim yang mampu memanfaatkan setiap detail kecil seperti Liverpool.Â
Ya..... kita baru saja menyaksikan pertandingan dua tim yang dibedakan oleh pengalaman dan ketenangan. Liverpool lebih tenang dan berpengalaman, menghadapi tim Arsenal muda yang panikan.Â
Tampak bahwa Liverpool kadang tertekan, namun mereka selalu menemukan solusi atas tekanan Arsenal dan kembali mengontrol permainan.
Arsenal memang terlihat superior bagi tim-tima di luar 5 besar, namun masih kesulitan menang atas Liverpool. Musim ini saja, Arsenal telah kalah 3 kali dari Liverpool dan seri 1 kali.Â
Arteta dan Arsenal perlu mancari cara untuk kalahkan Liverpool di zaman kepelatihan Klopp. Dan mungkin apa yang dikatakan Arteta benar, bahwa mereka perlu menaikkan level untuk mengalahkan Liverpool, yang berarti bahwa Arsenal memang masih berada di bawah Liverpool meski mereka sedang berkembang dengan baik.Â
Kemenangan ini menjadikan Liverpool sebagai tim yang menyebalkan bagi Man City sebagai pemuncak klasemen. Beda 1 poin saja saat ini di tabel klasemen.Â
Perburuan juara akan semakin seru. Apakah akan terulang lagi kisah musim 2018-2019 di mana Man City menjadi juara dengan selisih 1 poin dengan Liverpool di runer up?Â
Masih ada 9 pertandingan tersisa. Segala kemungkinan bisa terjadi.Â
Untuk saat ini, Liverpool memiliki 5 striker yang tidak beda kualitas. Masih ada dua striker yang disimpan di sana. Jadi ada 7 striker yang menjadi senjata pembunuh bagi para tim lain. Apapun gaya permainan yang ditampilkan melawan Liverpool, Jurgen punya stok striker yang bisa ia manfaatkan jika yang lain terlihat buntu.Â
Sekarang lawan Liverpool bukan hanya 9 tim tersisa. Namun lawan mereka juga adalah kekuatan mental menghadapi tekanan perburuan juara bersama man City.Â
Menarik melihat hasil dari sisa pertandingan primier leage musim ini.Â
Salam bola
YNWA.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI