Dengan memasang 5 pemain di tengah, logikanya pemain Liverpool memiliki ruang yang sempit untuk menyerang dan sering kehilangan bola.Â
Bola yang lepas bisa dimanfaatkan dengan mengumpan ke dua penyerang di depan yaitu Martinez dan Dzeko untuk memanfaatkan celah high defense Liverpool.
Perizik di sisi kiri Inter dan Dumfries di sisi kanan dipasang untuk beradu dengan Trent dan Robertson. Dengan demikian bola-bola berbahaya dari Robertson dan Arnold bisa diminimalisir dan terbukti jitu.Â
Di lini tengah, Inter melakukan pressing tinggi terhadap Thiago, Fabinho dan Elliot. Nama terakhir merupakan starter Liverpool termuda di liga Champion memecahkan rekor Trent Alexander Arnold.Â
Tampak bahwa bola yang dipegang Fabinho sering lepas dan berbuah serangan balik bagi Inter Milan. Untungnya, Vandijk dan Konate bermain brilian hari ini.Â
Elliot bermain cukup bagus namun terlihat masih belum berani untuk berduel dengan pemain-pemain Inter yang melakukan pressing tinggi.
Juergen Klopp tentunya sudah mempredikasi apa yang akan dilakukan oleh Inter Milan. Konate dipasang menemani Van Dijk di lini pertahanan selain faktor kebugaran.
Juga sebagai upaya untuk mengantisipasi longball Inter maupun umpan-umpan silang mereka. Terbukti Konate beberapa kali melakukan intersep yang brilian.Â
Mo Salah dan Sadio Mane dijaga ketat. Ketika Salah mendapat bola, ada kurang lebih 3 pemain yang mengepungnya. Sedangkan Sadio Mane sulit untuk menusuk ke pertahanan Inter.
Diogo Jota yang sering turun ke tengah untuk menjemput bola selalu mengalami kebuntuan saat menusuk masuk ke pertahanan Inter. Ia sering gagal menembak juga gagal melakukan umpan.