Cinta antara lawan jenis adalah sebuah perasaan yang begitu indah dan sulit untuk digambarkan. Perasaan jatuh cinta itu seperti sebuah perjalanan dalam dunia khayalan yang begitu mempesona. Jatuh cinta bisa membawa seseorang dalam "dunia lain" yang begitu indah, manis, menawan, membahagiakan dan memuaskan.Â
Perasaan jatuh cinta antar lawan jenis adalah perasaan unik yang tidak pernah ditemukan dalam rasa "bahagia" karena alasan apapun. Perasaan senang karena keberhasilan dan kesuksesan, kekayaan, popularitas atau kepada orang tua dan saudara tidak pernah sama dengan perasaan bahagia ketika seorang insan manusia jatuh cinta pada lawan jenis.Â
Dalam bahasa Yunani kasih atau cinta dibagi dalam tiga jenis yaitu eros, filia dan agape. Eros adalah kasih atau cinta antara lawan jenis, filia adalah cinta antara saudara atau ayah, ibu, anak keluarga dan teman, sedangkan agape adalah kasih tanpa pamrih seperti kasih Tuhan kepada manusia.Â
Cinta eros merupakan cinta yang unik dan luar biasa sensasinya. Karena itu, cinta yang tumbuh antara lawan jenis atau cinta eros bagi penulis merupakan sebuah anugerah atau "grace" dari Tuhan Sang Pencipta.Â
Bagaimana tidak? Perasaan yang begitu menawan itu dirasakan oleh semua orang yang bernafas, baik itu yang kaya, yang miskin, yang normal secara fisik atau yang cacat sekalipun. Bagi yang mengalami jatuh cinta, ia akan mengalami motivasi dan energi baru dalam menjalankan hidupnya. Jika digambarkan dengan rasa di lidah, maka cinta eros itu semanis madu yang tidak hanya manis di lidah namun menyehatkan tubuh.Â
Cinta eros ini merupakan cikal bakal penyatuan dua orang lawan jenis untuk hidup dalam rumah tangga. Kekuatan cinta eros ini dapat menyatukan dua pribadi yang berbeda latar belakang, baik itu budaya, suku, bahasa, pendidikan, strata sosial, ekonomi bahkan agama dan jarak tempat tinggal. Kesatuan yang terbentuk karena cinta eros ini, bahkan hanya dapat dipisahkan oleh maut atau kematian.Â
Cinta eros ini adalah mahakarya Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia melalui dua insan lawan jenis untuk melestarikan makluk ciptaanNya yang cerdas dan berakal ini di planet bumi. Jika bukan karena cinta eros ini, maka tidak mudah bagi dua insan untuk memulai interaksi untuk hidup dalam kesatuan rumah tangga.Â
Keberadaan kita hari ini tidak terlepas dari adanya cinta eros ini. Meskipun tidak semua dalam pandangan manusia hadir karena cinta eros namun kerana kesalahan relasi lawan jenis. Akan tetapi setidaknya jika kita percaya bahwa manusia pertama adalah Adam dan Hawa, maka kita perlu menerima pernyataan di awal paragraf ini. Hal ini karena relasi Adam dan Hawa diikat oleh cinta eros sehingga pada akhirnya kita hadir hari ini di zaman ini.
Suatu bangsa disatukan oleh kesamaan cita-cita dan idealisme, suatu organisasi disatukan oleh visinya, suatu agama disatukan oleh keyakinan, dua insan lawan jenis disatukan dalam rumah tangga oleh cinta eros. Dan rumah tangga merupakan lembaga tertua di dunia yang melahirkan lembaga-lembaga lain di dunia termasuk bangsa-bangsa. Karena itu cinta eros tidak hanya sebatas perasaan namun memiliki dampak yang sangat besar bagi peradaban manusia di planet bumi.
Karena itu, cinta eros ini perlu disyukuri. Disyukuri karena rasa ini hanya dialami oleh manusia. Tidak untuk hewan karena hewan hanya diberikan naluri saja. Hewan diatur oleh Tuhan untuk juga berkembang biak, namun tidak melalui proses yang indah seperti yang dialami oleh manusia. Hanya saja terkadang manusia menurunkan derajatnya seperti hewan dalam relasinya dengan lawan jenis.Â
Manisnya cinta eros ini tidak berarti bahwa akan baik-baik saja oleh yang mengalaminya. Kenyataan bahwa cinta eros ini juga menjadi pintu masuk bagi kedatangan kepahitan dan kebencian. Ya ..... kepahitan dan kebencian yang seringkali dibawa seumur hidup. Cinta eros yang berawal indah dan manis, kadang berakhir sakit dan pahit. Awalnya manis bagaikan madu, sesaat bisa berubah sepahit empedu.Â
Ketika awal merajut cinta eros, kedua insan lawan jenis mungkin sedang dalam perasaan yang melayang-layang. Romantisme adalah warna relasi mereka. Platform media sosial menjadi saksi bisu relasi pasangan lawan jenis ini karena menyaksikan semua percakapan sayang-sayangan dan ungkapan cinta bahkan secara private message. Namun tidak jarang banyak insan yang menuai kekecewaan di penghujung relasi tersebut. Bahkan ada pula yang harus berurusan dengan penegak hukum, penjara bahkan hilang nyawa. Â
Cinta eros yang diidam-idamkan seperti dalam sinetron dan drama Korea bisa berubah menjadi film horor yang meninggalkan kepahitan dan trauma. Beberapa orang terutama wanita bahkan harus mendapatkan bantuan psikiater untuk memulihkan kondisi kejiawaan yang rusak akibat relasi yang didasari oleh cinta eros.Â
Perlu diakui bahwa cinta eros yang menggebu-gebu pada saat pacaran perlahan akan memudar seiring perjalanan rumah tangga. Sekuat dan semanis apapun cinta eros itu, suatu saat akan memudar dalam kehidupan berumah tangga. Karena itulah kita dapat menyaksikan banyak perceraian pasangan bisa terjadi bahkan bagi para pasangan yang kelihatannya akur di hadapan publik maupun mapan secara ekonomi. Pasangan ini tidak sanggup mengantisipasi degradasi cinta eros dalam rumah tangga yang mereka bangun.Â
Cinta eros yang tidak lagi sehangat saat pacaran perlu diperkuat dengan ketulusan mengasihi secara terus menerus dalam memelihara hubungan ini tetap utuh. Mengasihi atau mencintai meskipun bla bla bla... Dalam bahasa Yunani disebut cinta agape, seperti cinta Tuhan kepada manusia meskipun manusia sering menyakitiNya. Cinta agape inilah yang menjadi penguat eros yang mempersatukan pernikahan dua insan sampai dipisahkan maut.
Agar relasi lawan jenis yang dilandasi cinta eros ini tidak rusak, maka relasi ini juga perlu ditambahkan cinta filia dan agape. Jika demikian, maka kedua insan tidak akan saling melukai meskipun cinta eros ini harus diakhiri. Demikian juga relasi ini  akan terhindar dari pelanggaran norma-norma agama dan sosial dan bebas dari hubungan toksik apabila relasi lawan jenis tidak hanya murni dilandasi cinta eros tetapi juga agape dan filia.
Oleh karena itu bagi muda-mudi yang belum menikah dan sedang berpacaran perlu memahami dan menjalani cinta eros ini secara bijak. Libatkan akal untuk mengimbangi perasaan. Obsesi tentang keindahan cinta sinetron dan film romatis perlu dihindari karena bisa mengecewakan. Kenyataan tidak seindah yang dibayangkan. Jika tidak siap, maka pernikahan hanyalah penyatuan sesaat yang melelahkan karena apa yang diharapkan di awal tidak terwujud.
Cinta eros yang tidak diimbangi denga rasio atau akal akan menyebabkan seseorang bertingkah konyol dan kekanakan atau menjadi "bucin" alias budak cinta. Yang bucin inilah seringkali merupakan cikal bakal terjadinya hubungan toksik. Namun jika diimbangi dengan akal ditambah filia dan agape, maka cinta eros ini akan dijalani dengan bijak, tidak kekanak-kanakan sekaligus tidak menjadi bucin.
Mungkin saat ini Anda adalah muda-mudi yang sedang menggebu-gebu dalam cinta eros ini. Tidak salah. Namun Anda perlu menyadari bahwa cinta eros ini punya potensi untuk berubah menjadi kepahitan yang menyakitkan. Karena itu sangat perlu untuk berwaspada dalam menumbuhkan cinta eros ini. Pandanglah pasanganmu yang mana olehnya cinta eros ini tumbuh dan tanyakan apakah dengan dia saya dapat mempertahankan cinta eros ini seumur hidup atau cinta eros bersama dia hanyalah pintu masuk bagi kepahitan dan trauma? Â
Cinta eros merupakan tanda pemeliharaan Tuhan bagi manusia. Cinta eros menjadi sarana Tuhan untuk menghadirkan seorang pasangan hidup bagi setiap insan manusia. Pasangan hidup yang mau hidup bersama, berjuang dalam suka dan duka, menghasilkan keturunan, saling menolong di masa tua di saat anak-anak mungkin akan pergi dengan kehidupan masing-masing. Begitu berartinya seorang pasangan hidup yang datang melalui cinta eros ini. Karena itu, adalah baik jika cinta eros ini melibatkan Tuhan sang kretaor eros, agar cinta eros ini berakhir sesuai dengan rancangannya yang tentunya indah adanya.
Selamat Hari kasih Sayang!
Kostan D. F. Mataubenu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H