Ketika awal merajut cinta eros, kedua insan lawan jenis mungkin sedang dalam perasaan yang melayang-layang. Romantisme adalah warna relasi mereka. Platform media sosial menjadi saksi bisu relasi pasangan lawan jenis ini karena menyaksikan semua percakapan sayang-sayangan dan ungkapan cinta bahkan secara private message. Namun tidak jarang banyak insan yang menuai kekecewaan di penghujung relasi tersebut. Bahkan ada pula yang harus berurusan dengan penegak hukum, penjara bahkan hilang nyawa. Â
Cinta eros yang diidam-idamkan seperti dalam sinetron dan drama Korea bisa berubah menjadi film horor yang meninggalkan kepahitan dan trauma. Beberapa orang terutama wanita bahkan harus mendapatkan bantuan psikiater untuk memulihkan kondisi kejiawaan yang rusak akibat relasi yang didasari oleh cinta eros.Â
Perlu diakui bahwa cinta eros yang menggebu-gebu pada saat pacaran perlahan akan memudar seiring perjalanan rumah tangga. Sekuat dan semanis apapun cinta eros itu, suatu saat akan memudar dalam kehidupan berumah tangga. Karena itulah kita dapat menyaksikan banyak perceraian pasangan bisa terjadi bahkan bagi para pasangan yang kelihatannya akur di hadapan publik maupun mapan secara ekonomi. Pasangan ini tidak sanggup mengantisipasi degradasi cinta eros dalam rumah tangga yang mereka bangun.Â
Cinta eros yang tidak lagi sehangat saat pacaran perlu diperkuat dengan ketulusan mengasihi secara terus menerus dalam memelihara hubungan ini tetap utuh. Mengasihi atau mencintai meskipun bla bla bla... Dalam bahasa Yunani disebut cinta agape, seperti cinta Tuhan kepada manusia meskipun manusia sering menyakitiNya. Cinta agape inilah yang menjadi penguat eros yang mempersatukan pernikahan dua insan sampai dipisahkan maut.
Agar relasi lawan jenis yang dilandasi cinta eros ini tidak rusak, maka relasi ini juga perlu ditambahkan cinta filia dan agape. Jika demikian, maka kedua insan tidak akan saling melukai meskipun cinta eros ini harus diakhiri. Demikian juga relasi ini  akan terhindar dari pelanggaran norma-norma agama dan sosial dan bebas dari hubungan toksik apabila relasi lawan jenis tidak hanya murni dilandasi cinta eros tetapi juga agape dan filia.
Oleh karena itu bagi muda-mudi yang belum menikah dan sedang berpacaran perlu memahami dan menjalani cinta eros ini secara bijak. Libatkan akal untuk mengimbangi perasaan. Obsesi tentang keindahan cinta sinetron dan film romatis perlu dihindari karena bisa mengecewakan. Kenyataan tidak seindah yang dibayangkan. Jika tidak siap, maka pernikahan hanyalah penyatuan sesaat yang melelahkan karena apa yang diharapkan di awal tidak terwujud.
Cinta eros yang tidak diimbangi denga rasio atau akal akan menyebabkan seseorang bertingkah konyol dan kekanakan atau menjadi "bucin" alias budak cinta. Yang bucin inilah seringkali merupakan cikal bakal terjadinya hubungan toksik. Namun jika diimbangi dengan akal ditambah filia dan agape, maka cinta eros ini akan dijalani dengan bijak, tidak kekanak-kanakan sekaligus tidak menjadi bucin.
Mungkin saat ini Anda adalah muda-mudi yang sedang menggebu-gebu dalam cinta eros ini. Tidak salah. Namun Anda perlu menyadari bahwa cinta eros ini punya potensi untuk berubah menjadi kepahitan yang menyakitkan. Karena itu sangat perlu untuk berwaspada dalam menumbuhkan cinta eros ini. Pandanglah pasanganmu yang mana olehnya cinta eros ini tumbuh dan tanyakan apakah dengan dia saya dapat mempertahankan cinta eros ini seumur hidup atau cinta eros bersama dia hanyalah pintu masuk bagi kepahitan dan trauma? Â
Cinta eros merupakan tanda pemeliharaan Tuhan bagi manusia. Cinta eros menjadi sarana Tuhan untuk menghadirkan seorang pasangan hidup bagi setiap insan manusia. Pasangan hidup yang mau hidup bersama, berjuang dalam suka dan duka, menghasilkan keturunan, saling menolong di masa tua di saat anak-anak mungkin akan pergi dengan kehidupan masing-masing. Begitu berartinya seorang pasangan hidup yang datang melalui cinta eros ini. Karena itu, adalah baik jika cinta eros ini melibatkan Tuhan sang kretaor eros, agar cinta eros ini berakhir sesuai dengan rancangannya yang tentunya indah adanya.
Selamat Hari kasih Sayang!
Kostan D. F. Mataubenu.