Mohon tunggu...
KOSIS
KOSIS Mohon Tunggu... Freelancer - dalam ketergesaan menulis semaunya

Merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah Ini Apa?

15 Februari 2021   00:16 Diperbarui: 15 Februari 2021   01:02 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan selanjutnya, penonton hari ini tentu berbeda dengan penonton pada era-era terdahulu, penonton hari ini tentu berharap sajian seni pertunjukan senapas dengan semangat zamannya.

Maka seorang pengelola punya pekerjaan rumah yaitu menjadi jembatan antara seni dan perubahan-perubahan sosial disekitar, terutama perubahan yang disebabkan pandemi. Bagaimana penonton bisa menikmati sajian pertunjukan dengan bayang-bayang wabah yang mengancam keselamatan mereka

Bagaimana dengan pemerintah kita? Jika kita nyebelin mereka bisa menggunakan kekuatan supernya untuk semena-mena membubarkan pergelaran alih-alih menjalankan aturan. Kalau sudah begitu kita bisa apa? Mungkin seni bukan lagi kenikmatan khusus tetapi sesuatu yang harus bergeser menjadi sebuah peristiwa besar, pentas di kantor gubernur misalnya kali aja mereka terhibur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun