^^Malam Sebelumnya^^
"Apa yang akan kita buat pak?" Sahut Tono, sembari mengepulkan asap rokok yang dihisapnya.
"Kalau untuk pemerintah sendiri mereka sudah melakukan, apa istilah mereka, PSPB atau PBB atau PSBB". Sambung Tini, sembari membagikan panganan kecil diatas meja.
"Oh, itu, PSBB, pembatasan sosial berskala besar." Jawab Rinto. Ia pun mengernyitkan kening tanda berfikir keras apa yang akan ia lakukan selaku Ketua RT, desa Bugelan.
Sudah seminggu ini desanya ramai dengan penduduk yang pulang dari kota-kota besar tempat warga desa mereka mencari nafkah.
Alhasil ia sendiri kelimpungan, mana warga yang benar benar penduduknya atau yang sekedar bertamu atau keluarga dari warga yang dipimpinnya.
"Bukannya dikunci di kota, ini malah mereka biarkan pulang kampung." Gmana sich, sembur Tono. Demi melihat ketuanya belum mengambil sebuah keputusan.
"Aku pun sebenarnya bingung," Ton. Menurutmu apa baiknya yang kita lakukan Tini, bertanya tapi tidak melihat langsung ke arahnya.
"Setidaknya hingga kemarin total warga yang kita data kedatangannya dari kota ada sekitar 30 orang kan," Ton. Lanjut ketua, tanpa.menunggu jawaban Tini.
"Pokoknya aku ga mau si Copit itu menjangkiti daerah kita," ketua, timpal Tini.
Sejauh yang kita data segitu, ketua, ga tau kalau ada oertambahan sore tadi.