Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Book

Hermeneutik: Basic Bible Interpretation! Rekomendasi Dibaca oleh Siapa?

7 Juni 2024   19:59 Diperbarui: 7 Juni 2024   20:10 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kaver buku karya roy b zuck. sumber gambar: (tokopedia.com)

Dalam Mata Kuliah Harmeneutic Advance, dosen pengampuh Mata Kuliah ini memberikan kami para mahasiswa untuk membaca buku-buku terkait Hermeneutik.  Saya berkonsultasi dengan dosen tentang beberapa buku terkait.  Akhirnya, dosen setuju dengan satu buku ini.

Buku karya Roy B. Zuck yang berjudull Hernemeutik: Basic Bible Interpretation.  Buku ini diterbitkan oleh Gandum Mas di Malang pada tahun 2014. Sebanyak 344 halaman dengan ukuran 25 x 16 cm.  

Setelah membaca buku ini,  saya menilai bahwa buku ini merupakan salah satu buku yang patut dibaca dan direkomendasikan kepada beberapa pihak.  Paling tidak, terdapat lima pihak yang saya rekomendasikan buku ini untuk dibaca.  

  • Pertama, semua orang Kristen, bukan hanya sekelompok elit teolog Kristen.  

Buku ini sangat terbuka untuk dibaca oleh setiap orang Kristen yang punya kerinduan untuk memahami Alkitab.  Tentu dengan dua kriteria yang ditawarkan oleh Zuck.  

Kemauan untuk belajar tentang latar belakang Alkitab, sejarah Alkitab, teologi, dan buku tafsir.  Juga seseorang yang dapat melakukan pendekatan terhadap kitab suci dengan penilaian dan penalaran yang jelas serta berusaha seobyektif mungkin.

  • Kedua, para pelayan mimbar seperti Pendeta, Pastor, Romo.  

Buku ini ideal menjadi salah satu buku bacaan secara berkala oleh mereka.  Para pelayan Tuhan kerapkali terjebak dalam zona nyaman berkhotbah.  

Seringnya seseorang berkhotbah menjadikannya malas mendalami Firman Tuhan.  Kerapkali lupa menerapkan prinsip-prinsip hermeneutik dalam mempersiapkan sebuah khotbah.  

Sebagai pengkhotbah, harus memberikan makanan yang sehat kepada jemaat yang dilayani.  Persiapan khotbah ibarat pekerjaan yang dilakukan di dapur, jemaat tidak harus tahu proses itu.  

Tetapi kualitas studi hermeneutik di dapur persiapan akan terlihat dalam penyampaian isi khotbah.  Tentunya bergantungan kepada Roh Kudus adalah hal yang wajib. 

  • Ketiga, para pengajar, dosen di STT.  

Buku ini patut dijadikan salah satu buku referensi dalam mengajar bahkan bacaan mahasiswa. Zuck telah memaparkan dasar-dasar dan pedoman-pedoman yang baik dalam menafsirkan Alkitab.  Oleh karena itu, setiap pengajar, dosen dan mahasiswa perlu membaca buku ini

  • Keempat, para teolog di Youtubers, Facebookers, Instagramers, Tiktokers, dan lain-lain yang pelayanannya berkecimpung di dunia media sosil.  

Buku ini pun menjadi acuan bagi mereka.  Hal ini bertujuan agar mereka tetap mawas diri untuk mengontrol pengajaran mereka. Apakah pengajarannya sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.  Atau justru terbawah arus dengan para teolog youtubers yang mulai meninggalkan disiplin hermeneutik.  

Akibatnya, tidak sedikit korban yang termakan oleh pengajaran mereka yang sesat.  Pada zaman ini, banyak orang mengukur kebenaran itu karena melihat banyaknya subscribe, viewrs, like dan comment. 

Hal yang mengejutkan bahwa ternyata subscribe-nya dapat dibeli hanya untuk terkenal dan didengar orang.  Selain itu, kebenaran diterima karena faktor pemberi materi.  Akibatnya terjadi pengkultusan manusia.  Kebenaran menjadi abu-abu.  

Oleh karena itu, buku ini akan menolong para teolog di Youtubers, Facebookers, Instagramers, Tiktokers.  Tidak hanya mereka, tetapi pihak-pihak pelayanan digital yang berkecimpung di dunia media sosil perlu membaca buku ini.  Tujuannya agar mereka menyampaikan kebenaran dengan tepat.  

Diharapkan, buku ini akan mengedukasi mereka untuk menghasilkan studi eksegesis yang benar sesuai prinsip-prinsip hermeneutik dan bukan eisogesis (penafsiran berdasarkan pengertian sendiri). 

  • Kelima, para pencari kebenaran Alkitab dari umat dan para teolog non-Kristen.  

Buku ini dapat menjadi rujukan yang patut ada di rak-rak perpustakaan mereka.  Buku ini akan membuka mata pengetahuan mereka, bahwa memahami dan mengajarkan Alkitab perlu mengikuti prinsip-prinsip hermeneutik yang benar.  

Hasil pembacaan buku ini, membuat mereka tidak hanya karena pentingnya penafsiran, tetapi menjadi pisau bedah untuk menilai kualitas pengajaran dari umat dan para teolog Kristen itu sendiri.  

Dengan demikian, ketika berjumpa dengan umat dan para teolog Kristen, terjadi suatu diskusi yang edukatif dan konstruktif dan bukan agresif dan destruktif.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun