Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Book

Hermeneutik: Basic Bible Interpretation! Rekomendasi Dibaca oleh Siapa?

7 Juni 2024   19:59 Diperbarui: 7 Juni 2024   20:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kaver buku karya roy b zuck. sumber gambar: (tokopedia.com)

Akibatnya, tidak sedikit korban yang termakan oleh pengajaran mereka yang sesat.  Pada zaman ini, banyak orang mengukur kebenaran itu karena melihat banyaknya subscribe, viewrs, like dan comment. 

Hal yang mengejutkan bahwa ternyata subscribe-nya dapat dibeli hanya untuk terkenal dan didengar orang.  Selain itu, kebenaran diterima karena faktor pemberi materi.  Akibatnya terjadi pengkultusan manusia.  Kebenaran menjadi abu-abu.  

Oleh karena itu, buku ini akan menolong para teolog di Youtubers, Facebookers, Instagramers, Tiktokers.  Tidak hanya mereka, tetapi pihak-pihak pelayanan digital yang berkecimpung di dunia media sosil perlu membaca buku ini.  Tujuannya agar mereka menyampaikan kebenaran dengan tepat.  

Diharapkan, buku ini akan mengedukasi mereka untuk menghasilkan studi eksegesis yang benar sesuai prinsip-prinsip hermeneutik dan bukan eisogesis (penafsiran berdasarkan pengertian sendiri). 

  • Kelima, para pencari kebenaran Alkitab dari umat dan para teolog non-Kristen.  

Buku ini dapat menjadi rujukan yang patut ada di rak-rak perpustakaan mereka.  Buku ini akan membuka mata pengetahuan mereka, bahwa memahami dan mengajarkan Alkitab perlu mengikuti prinsip-prinsip hermeneutik yang benar.  

Hasil pembacaan buku ini, membuat mereka tidak hanya karena pentingnya penafsiran, tetapi menjadi pisau bedah untuk menilai kualitas pengajaran dari umat dan para teolog Kristen itu sendiri.  

Dengan demikian, ketika berjumpa dengan umat dan para teolog Kristen, terjadi suatu diskusi yang edukatif dan konstruktif dan bukan agresif dan destruktif.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun