Shalom sahabat dan pembaca Kompasiana yang setia menantikan artike-artikel saya. Â Khusus bagi umat Kristiani, saya mengucapkan Selamat Hari Minggu dan Selamat Beribadah.Â
Hari ini merupakan hari Minggu, yaitu Hari Beribadahnya seluruh Umat Kristen baik di Indonesia maupun di dunia. Â Di kalender umum, hari Minggu diberi warna merah, tanda hari libur bagi agama berkeyakinan non-Kristen!
Dalam Kekristenan sendiri, masih ada yang denominasi atau aliran Kristen beribadah di hari Sabtu. Â Misalnya Gereja Advent. Perbedaan hari ibadah ini, kerapkali menjadi pertanyaan bagi dari kalangan internal Kristen maupun dari pihak non-Kristen. Â
Kesempatan ini, saya ingin memberikan sedikit wawasan bagaimana kita memaknai Hari Sabat. Â Yuk, Simak penjelasan berikut ini. Â Selamat membaca. Â Â
Hari Sabat dimulai dari Jumat magrib dan berakhir pada Sabtu magrib. Â Orang Yahudi sendiri mengucapkan "Shabbat shalom!" ketika hari Sabat. Â Jadi, tidak hanya mengucapkan "Shalom." Â Ini adalah cara yang menarik untuk membuat hari Sabat menjadi hari yang berbeda dengan hari-hari lainnya.
Di awal hari Sabat, yaitu Jumat malam, orang Yahudi melakukan ibadah bersama di rumah. Â Inilah "mezbah keluarga" yang hilang karena kita tidak mengikuti lagi tradisi alkitabiah orang Yahudi. Banyak hal yang indah dan menarik di dalam ibadah Sabat mereka ini.
Besok paginya, mereka semua pergi ke sinagoga untuk beribadah bersama keluarga-keluarga lainnya. Â
Yesus selalu beribadah pada hari Sabat. "Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan. Â Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk ke rumah ibadat. Â Lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab." (Luk 4:16).
Rumah ibadat di Nazaret ini, masih ada hingga saat ini, seperti gambar di bawah ini. Ini salah satu tempat favorit beberapa pengunjung ke Israel. Â Mengapa? Â Karena di sinilah tempat salah satunya, di mana Yesus menyatakan diriNya sebagai Mesias secara elegan sekali.
Hari Minggu adalah hari yang pertama kalau menurut Alkitab. Hari di mana Yesus bangkit. "Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu." (Mat 28:1).Â
Hari Minggu tadinya disebut sebagai hari Ahad. Â Di Malaysia masih menggunakan sebutan ini. Â Bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh bahasa Arab. Â Dan bahasa Arab dipengaruhi oleh bahasa Ibrani/Yahudi.
Ahad dalam bahasa Arab artinya satu, tunggal, esa. Â Dan dalam bahasa Ibrani kita kenal kata ekhad. Â Gampangnya baca saja sebagai e-had.
Di dalam bahasa Ibrani, hari pertama disebut sebagai "yom rishon", artinya hari yang jadi kepala, awal, yang pertama. Â
- Yesus bangkit di hari pertama, seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa Ia mengajak kita untuk memulai siklus mingguan yang baru dengan kuasa kebangkitanNya!
Hal ini juga dikiaskan dengan perjanjian sunat yang harus dilakukan pada hari kedelapan. Â Atau hari pertama pada siklus berikutnya! Kita memulai siklus yang baru dengan menyunat hati kita serta menanggalkan manusia lama kita sehingga menjadi ciptaan baru di dalam Yesus!
Dalam Markus 2:23-28, dalam kebersamaan dengan murid-murid-Nya, yakni ketika Yesus berjalan di ladang gandum. Â Murid-murid memetik gandum pada hari Sabat. Â Melihat hal ini, orang-orang Farisi mempertanyakan tindakan para murid yang melanggar ketentuan hari Sabat (ayat 23-24).Â
Yesus menanggapi apa yang dipertanyakan oleh orang-orang Farisi. Â Hal ini dicatatkan dalam Markus 2:27, "Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."
Tanggapan Yesus ini mengandung dua hal. Â Pertama, menurut Yesus, Allah tidak pernah merancang hari Sabat agar menjadi beban bagi manusia. Â Â Kedua, Allah mengadakan hari sabat justru untuk mendapatkan faedahnya bagi manusia.Â
Oleh karena itu, Hari Sabat menjadi sangat penting untuk beribadah kepada Allah. Â Kiranya artikel ini membuat kita semakin mengerti makna hari sabat. Â Bukan sebagai sebuah beban dan juga intimidasi. Â Melainkan kesempatan untuk memuliakan Allah dan melakukan kebaikan yang mulia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H