45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati  dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini,  sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku  mendahului kamu.  45:6 Karena telah dua tahun ada kelaparan  dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.Â
45:7 Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Â 45:8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir."
Perhatikan, Yusuf mencetak sejarah dalam hidupnya dimana dia berhasil mengampuni kesalahan saudara-saudaranya. Â Melalui hidup Yusuf yang telah berhasil, Allah memberkati keluarganya. Â Yusuf pun mencetak sejarah dalam hidup bangsa Mesir untuk kelangsungan hidup bangsa itu. Â Yusuf menjadi orang kepercayaan yang berpengaruh positif. Â
- Dalam proses UAS ini, suasana yang awal tegang, kemudian berubah menjadi senyuman, tertawa bahkan mengharukan. Â Di setiap akhir sesi UAS beberapa kelompok itu, saya mendoakan mereka. Beberapa di antara sangat terharu bahkan menangis. Tidak hanya ketika didoakan, tetapi ketika proses ngobrol pun air mata mereka tak terbendung. Â Dan saya pun turut terharu hingga meneteskan air mata. Â
Itulah suasana UAS SGU SGI yang terjadi di hari terakhir UAS STT BEREA dengan Mata Kuliah SGU SGI. Saya menilai bahwa ini bukan sekedar ujian tetapi doa terbaik saya untuk para mahasiswa agar mereka dapat menghadapi setiap proses hidup termasuk masa lalu yang kelam, diubah dengan cara pandang yang berbeda.Â
Mereka telah diubahkan oleh Allah. Kiranya kelak mereka dapat mencetak sejarah bagi hidup pribadi, keluarga, orang lain bahkan untuk bangsa Indonesia. Â Amin.
Note: Peserta UAS berdasarkan kelompok: Alex , Susan, Lazarus (klp. 1),  Delon, Frenky (klp 2), Ruth (klp. 3), Yulen, Eni, (Klp. 4), Ela, Richi (klp. 5).  Semuanya berjumlah sepuluh mahasiswa. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H