Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Enam Pertimbangan Mahasiswa Sebelum Membuat Tugas Akhir, yang Keenam Paling Sulit!

15 Mei 2024   19:25 Diperbarui: 19 Mei 2024   13:52 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa kuliah. sumber gambar: (unsplash.com/javier trueba)

Namun, jika dalam bentuk penelitian lapangan, itu berarti perlu sumber dari orang-orang yang hendak diwawancarai. Anda perlu siapkan alat-alat bantu seperti kamera untuk mendokumentasikan, Audio untuk merekam dalam kapasitas memori yang memadai. 

6. Kesiapan Mental

Meskipun Anda sudah mempertimbangkan kelima hal di atas, namun Anda harus siap mental dalam proses menyelesaikan tugas akhir. Mengapa? Anda perlu antisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi di luar kendali kita. Misalnya koreksi dosen pembimbing, saat ujian proposal bahkan ujian progres. Juga kesulitan sumber, biaya dan kemampuan.

Saya teringat ketika saya mulai mengerjakan skripsi di pertengahan tahun 2009, satu minggu sebelum ujian proposal, tiba-tiba skripsi saya hilang karena terkena virus di komputer. Sementara saya belum simpan di file lainnya. Saya cukup stres, menangis dan hampir menyerah.

Puji Tuhan dimotivasi oleh rekan-rekan untuk bangkit. "Pak Agus saja (saat ini Dosen dan Rektor STT Sati Malang) pernah alami, sekarang jadi dosen! Mungkin kamu juga nanti akan jadi dosen." Pinta seorang rekan saya bernama Rey Christian Sitaniapessy, yang akrab dipanggil Reno. Akhirnya saya harus memulai dari awal lagi hingga selesai dan wisuda pada tanggal 28 Mei 2010. Dan sekarang, benar-benar terjadi, saya jadi dosen tetap di STT Berea, Salatiga.

Selain itu, dalam proses penyelesaian skripsi, saya pernah dikoreksi habis-habisan oleh dosen pembimbing dan dosen pembaca. Oret-oretan merah sangat banyak. Bahkan ada candaan tapi menusuk tajam.

Namun, bimbingan dan koreksi mereka membuat tulisan saya lebih terarah.

Tidak hanya itu, saya pernah dihantui oleh berita dari keluarga Sumba tentang ayah saya yang sakit kritis. Berita itu cukup mengganggu konsentrasi saya.

Namun, saya mendoakan dan menyerahkan semua kepada Tuhan. Kebetulan tugas akhir yang saya ambil saat itu adalah kualitatif, yaitu eksegesis. 

Itulah enam pertimbangan yang saya bisa bagikan. Ketika saya menyelesaikan tugas akhir skripsi di mulai tahun 2009 sampai tahun 2010 untuk pencapaian gelar sarjana S1. Keenam pertimbangan ini yang saya terapkan.

Jika ada pertimbangan yang lain, silahkan dicantumkan di kolom komentar. Mana tahu bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi rekan-rekan yang berencana atau sedang dalam proses pembuatan tugas akhir tidak hanya S1, mungkin S2 (Tesis), bahkan S3 (Doktoral).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun