Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rahasia Mengakhiri Hidup dengan Benar: Sebuah Pelajaran Berharga dari Henokh!

2 Mei 2024   21:55 Diperbarui: 2 Mei 2024   21:58 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, Henokh sebagai seorang nabi dan penubuat yang mewakili zaman itu telah menjalankan kehidupan yang berdedikasi kepada Allah sesuai dengan harapan Yared, ayahnya.

Selain arti "dedikasi" (dipersembahkan), nama Henokh juga berarti "orang yang menerima kepercayaan untuk suatu tugas, permulaan, atau guru yang mengajar."  Dari sudut pandang penebusan dan berdasarkan tugas yang ditanggung oleh Henokh, kita dapat mengerti makna di balik nama tersebut:

Pertama, Henokh adalah orang yang menerima kepercayaan Allah dengan hidup berjalan bersama dengan Allah dan menyenangkan hati Tuhan (Ibr. 11:5).

Kedua, Henokh adalah guru bagi seluruh umat manusia yang pertama kali mengajarkan tentang kebenaran bahwa orang yang hidup berjalan bersama dengan Allah dalam iman akan memperoleh hidup kekal (Kej.5:21-24).  Pelajaran yang sangat penting yang diajarkan oleh Henokh kepada setiap orang adalah fakta bahwa ada "transfigurasi (diubah) dan naik ke sorga" tanpa mengalami kematian.

Dalam Kejadian 5:24c, mengatakan bahwa Henokh diangkat oleh Allah bukan setelah dia mati, tetapi masih hidup (istilah teologi untuk peristiwa ini adalah "transfigurasi").  Menarik bahwa kata Ibrani yang dipakai untuk kata "diangkat" adalah laqah yang berarti "dipindahkan dengan hidup-hidup ke sebuah tempat yang berbeda dari dunia ini, yaitu Kerajaan Allah."  

Makna kata laqah menunjukan bahwa Allah  telah mengubah Henokh yang hidup di atas bumi ini menjadi tubuh rohaniah dan memindahkan dengan mengangkatnya ke tempat Allah berada tanpa melewati kematian (Ibr. 11:5).  Persitiwa yang sama juga terjadi dalam diri Elia (2 Raj. 2:10-11) dan kata "diangkat" juga menggunakan kata Ibrani laqah. 

Pertanyaannya adalah apa rahasia di balik kehidupan dan pelayanan serta pengabdian hidup dari Henokh?  Rahasianya adalah "Hidup Bergaul dengan Allah," (Kejadian 5:24).  

Namun, terjemahan kata Ibrani yang dipakai bukan "hidup bergaul dengan Allah," tetapi "Berjalan bersama dengan Allah."  Kata Ibrani yang dipakai adalah yithallek bentuk refleksi dari kata kerja halak berarti "berjalan."  Kata ini memberikan pengertian "menjadikan kehendaknya di bawah pengawasan orang lain dan mengikuti orang tersebut." 

Berdasarkan arti ini, maka hidup berjalan bersama dengan Allah berarti sehati dengan Allah bahkan mengambil setiap langkah seutuhnya sesuai dengan kehendak-Nya tanpa memikirkan hal-hal lain termasuk dirinya sendiri (Contohnya juga Paulus dalam Kis.  20:24).  

Henokh sungguh-sungguh berjalan bersama-sama dengan Allah selama 300 tahun dengan hati yang tidak pernah berubah, mengikuti jalan Allah dan melakukan kehendak-Nya dalam hidup dan pelayanannya.   Henokh dengan sukarela dan sukacita tanpa paksaan dari seseorang terus berjalan dengan mengikuti Allah saja. 

Sikap inilah yang menyenangkan Allah dan yang membuat Henokh menikmati kemuliaan pengangkatan ke sorga dalam keadaan hidup tanpa mengalami kematian (Ibr. 11:5).  Kita mungkin tidak harus seperti Henokh yang diangkat ke sorga tanpa mengalami kematian.  Namun, paling tidak kita mengakhiri hidup dan pelayanan dengan benar seutuhnya dengan hidup berjalan bersama dengan Allah.  Amin?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun