Mohon tunggu...
Kornelis Ruben Bobo
Kornelis Ruben Bobo Mohon Tunggu... Dosen - Pendeta dan Dosen

Olahraga: Bola Kaki, Volly, Futsal, Badminton, Traveling, Makan, Berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna "Tidur Nyenyak" dalam Kejadian 2:21

28 April 2024   19:00 Diperbarui: 28 April 2024   19:04 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi man sleeping. sumber gambar: (unsplash.com)

Ketika seseorang menyadari semua yang ia miliki adalah anugerah Allah, kehilangan sesuatu tidak dirasakan sebagai sebuah kehilangan (tidak kecewa, tidak sakit hati, tidak dendam, dll).  Karena bagaimana mungkin ia merasa kehilangan apabila apa yang ada padanya itu adalah anugerah, bukan miliknya? Apalagi kalau ia menyadari bahwa kehilangan itu adalah jalan untuk mendapatkan anugerah (Penolong yang Sepadan dari Allah) yang diterimanya.  

Tulisan ini bukan sekedar kebenaran teoritis.  Saya secara pribadi mengalaminya.  Sebelum saya menikah dengan istri saya saat ini, saya telah "kehilangan" banyak hal sebelum Tuhan memberikan Penolog yang Sepadan saat ini.  Proses itu sangat tidak mudah karena melibatkan hati, pikiran, perasaan, tindakan, tenaga, biaya bahkan nama baik karena dianggap "play boy."  

Saya telah menjalin hubungan pacaran sebanyak 9 kali.  Istri saya saat ini adalah pacar saya yang kesepuluh dan terakhir.  Jika menoleh ke belakang, ternyata banyak hal yang "hilang" tetapi itulah cara Tuhan mempersiapkan diri saya sebelum Ia memberikan Penolong yang Sepadan.  

Mungkin Anda diantara pembaca, atau temannya, keluarganya, anaknya, saudaranya, kenalannya yang pernah berada di posisi seperti saya.  Jangan kecewa!  Jangan putus asa.  Karena akan tiba waktunya Allah memberikan Penolong yang Sepadan.  Mungkin kita kurang "tidur nyenyak" dan kebanyakan sok tahu!  Hehehee.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun