Mohon tunggu...
kormila tria
kormila tria Mohon Tunggu... Guru - mahasisiwa

Hidup itu jangan di buat ruet dan ribet, so pasti allah ngasik jalan terbaik buat hamba nya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pendidikan Progresivisme

9 Mei 2020   16:39 Diperbarui: 7 Juni 2021   15:46 20067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Pengertian Filsafat Pendidikan Progresivisme (unsplash/inaki del olmo)

Baca juga : Memaknai Filsafat Pendidikan pada Aliran Filsafat Progresivisme untuk Menuju ke Arah Positif

B. Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Progresivisme 

1. William James Dia Berpendapat bahwa fungsi otak atau fikiran itu hharusnya dipelajari sebagao bagian dari ilmu pengetahuan alam. William James juga menekankan untuk membebaskan ilmu jiwa dan menempatkannya diatas dasar ilmu perilaku. Jadi maksudnya ilmu jiwa ini harus menjadi dasar dari ilmu perilaku. 

2. John Dewey John Dewey mengemukakan teori tentang sekolah yaitu progresivisme harus menekankan kepada peserta didik dan minat peserta didik dari pada mata pelajarannya Sendiri. 

Maksudnya yaitu dengan menekankan dan memperhatikan peserta didik dan minatnya maka pembelajaran akan lebih nyaman untuk peserta didik dan akan mendapatkan hasil yang memuaskan karena ini bukan paksaan, melainkan berasal dari minat peserta didiknya sendiri. 

Baca juga : Pendapat Progresivisme dalam Pendidikan

3. Hans Vaihinger Hans Vaihinger mengemukakan bahwa satu-satunya ukuran bagi pikiran atau berpikir adalah gunanya untuk mengetahui dan memengaruhi kejadian-kejadian dunia. 

Menurutnya tahu itu mempunyai arti praktis, yaitu bahwa orang yang dikatakan tahu itu jika sudah menggunakan pengetahuannya (tahu) itu sehingga tahu manfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun