Senyuman manis menusuk hatiÂ
Yang kunanti setiap hariÂ
Seakan miliku sendiriÂ
Kian lama ku menanti
Diapun datang meneragiÂ
Setapak kehidupan ku yang rumit ini
Setalah kusadariÂ
senyuman ini
Bukan untuk ku sendiri
Diapun membagi dengan yang lain
Hatiku terasa di ingkariÂ
Senyuman yang iya beri kini tak terasa nikmat lagi
Malah perih dan sedih yang di temui
Walaupun ku tak mengerti maksut hati
Apakah ini yang di namakan mencintai
Walau tersenyum kan datang menanti
Mentari yang kunanti
Daparkah mentari kan memahamiÂ
Jalan mana yang iya terangi
Walupun sekarang kumengertiÂ
bukan satu jalan saja yang iya terangi
Ku tetap menanti  sampai ujung jalan ku ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H